POJOKBANDUNG.com, BANDUNG BARAT-Sekitar 40 persen infrastruktur jalan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini dalam kondisi rusak. Akhir tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menargetkan 20 persen di antaranya selesai diperbaiki.
Kerusakan jalan tersebut di antaranya berada di beberapa ruas jalan alternatif menuju Lembang, seperti Jalan Cihanjuang, Jalan Cijeruk-Punclut, dan Jalan Langensari-Dago. Kerusakan jalan di beberapa titik tersebut kerap dikeluhkan para pengguna jalan yang menghindari kemacetan di jalur utama Jalan Lembang-Bandung.
Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Mineral dan Pertambangan Kabupaten Bandung Barat Aan Sopian mengungkapkan, total panjang jalan kabupaten yaitu 614 km. Kerusakan jalan saat ini bervariasi dari sedang hingga berat.
“Kami optimis targetkan sisa kerusakan jalan kabupaten ini pada akhir tahun ini 20 persen bisa semua terlaksana, juga melihat cuaca yang sering panas akhir-akhir ini membuat perbaikan bisa selesai akhir tahun. Dan sisanya bisa diperbaiki hingga 2018 nanti,” ujar Aan kepada wartawan, Selasa (20/10/2015).
Tahun ini, dia menuturkan, Pemkab Bandung Barat tengah menggarap 55 paket jalan dengan total nilai Rp 66,5 miliar. Perbaikan jalan tersebut terdiri atas 2 paket pembangunan jalan, yakni Jalan Purabaya-Jati-Saguling dan Jalan Ciburuy-Cikamuning, 7 paket pemeliharaan jalan, serta 46 paket peningkatan jalan.
Perbaikan jalan di sejumlah titik, lanjut dia, saat ini sudah hampir rampung. Selain kegiatan mayor seperti pengerjaan hotmiks, kegiatan minor seperti pembuatan kirmir dan drainase juga tengah berlangsung.
“Jika melihat progres pembangunan, kami optimistis pengerjaan sisa 32 paket dari total 55 paket jalan ini bisa tuntas hingga akhir tahun ini. Kami harap perbaikan jalan tahun ini bisa mengurangi 20 persen kerusakan jalan yang ada sekarang,” tuturnya.
Perbaikan jalan tersebut di antaranya terdapat di ruas Jalan Selacau-Cimareme, Kecamatan Batujajar. Setiap hari, terjadi kemacetan di ruas jalan tersebut lantaran diberlakukan sistem buka tutup. Kemacetan tersebut memuncak saat pagi dan sore hari.
Meski demikian, kemacetan di jalur penghubung Kabupaten Bandung dan Bandung Barat tersebut sedikit terurai dengan diberlakukannya pembatasan operasional kendaraan berat pengangkut barang. Kendaraan tersebut hanya bisa melintasi jalur itu pada pukul 6.00 WIB-10.00 WIB serta pukul 16.00 WIB-20.00 WIB.
Masyarakat dan para pengguna jalan di sekitar Jalan Raya Cimareme-Batujajar pun menyambut baik pembatasan operasional kendaraan tersebut.
“Biasanya pagi hari macet banget, sekarang sudah mulai mendingan. Memang baiknya truk berat dibatasi soalnya bikin macet,” ujar Supardi (43), warga sekitar. (bie)