Transgender Minta Pekerjaan

ILUSTRASI

ILUSTRASI

POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Kalangan transgender di Kota Cimahi yang tergabung dalam Srikandi Perintis Cimahi meminta pemerintah kota Cimahi untuk lebih memperhatikan nasib mereka di dunia pekerjaan. Sebab, kalangan waria sangat sulit untuk melamar pekerjaan di beberapa perusahaan atau pabrik di Kota Cimahi.

Wakil Ketua Srikandi Perintis, Boogie Lesmana menuturkan, banyak peraturan yang diberikan oleh perusahaan jika ingin diterima di perusahaan tersebut. “Banyak aturannya. Gara-gara itu kebanyakan dari kita lebih memilih jadi pekerja lepas di tempat salon-salon rias,” ujarnya, Jumat (9/10/2015).

Menurutnya, kebanyakan dari kalangan transgender memiliki bakat alami dalam merias penampilan. Oleh sebab itu, kebanyakan kebih memilih bekerja di salon rias. “Mayoritas pada kerja di salin rias. Karena memang dalam merias penampilan, kita mempunyai bakat,” ucapnya.

Dikatakan Boogie, Srikandi Perintis resmi didirikan pada 2013. Srikandi Perintis tersebut merupakan wadah untuk berbagi pengalaman sesama transgender yang ada di Kota Cimahi.

“Diharapkan kalangan transgender di Cimahi ini tidak merasa sendiri. Jadi dengan adanya Srikandi Perintis ini, adalah tempat kita untuk sharing pengalaman khususnya kepada yang muda-muda dan tempat untuk berkeluh-kesah,” katanya.

Dijelaskan Boogie, terkait adanya bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat yang berupa pendanaan untuk berwirausaha, ia mengapresiasinya, meskipun harus terlebih dahulu mengajukan proposan untuk dapat memperolehnya.

Boogie mengungkapkan, dirinya merupakan lulusan D3 di bidang informatika di salah satu perguruan tinggi di Kota Jakarta. “Dari sisi latar pendidikan, sebenarnya kalangan transgender bisa diperhitungkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Boogie menuturkan, saat ini sebagian transgender menjadi pekerja di sebuah salon, dan sebagiannya lagi memiliki bisnis salon. Diharapkan kedepannya, semua transgender di Kota Cimahi bisa hidup lebih mandiri.

“Sekarang ada sekitar 50 orang yang punya usaha sendiri. Kebanyakannya usaha salon, 50 orang lagi jadi pekerja di salon. Kedepannya kita akan berupaya menciptakan kalangan transgender yang lebih mandiri dari sisi ekonomi dan sosial,” tandasnya.

(RadarBandung/ham)

Feeds