KHAIRIZAL MARIS/RADAR BANDUNG
APARTEMEN RAKYAT: Sejumlah anak bermain di Lapangan Paldam, Jalan Jakarta, Kota Bandung, kemarin (7/10). Pemerintah Kota Bandung rencananya akan membangun apartemen rakyat di lahan tersebut yang diprioritaskan untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah.
POJOKBANDUNG.ID, BANDUNG – Apartemen rakyat dengan empat tower akan segera dibangun di kawasan Jalan Jakarta, di lahan milik Paldam.
“Kita akan membangun apartemen untuk rakyat, bagi mereka golongan menengah ke bawah,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kepada wartawan Rabu (7/10).
Lelaki yang akrab disapa Emil ini mengatakan, pembangunan bagi warga tidak mampu akan dibangun sebanyak 300 unit untuk menengah ke bawah. Dengan harga kisaran Rp55 juta-Rp80 juta.
“Warga bisa mencicil Rp400 ribu sebulan, dengan waktu kepemilikan selama 60 tahun. Ya lumayan daripada harus ngekos atau ngontrak,” terangnya.
Sedangkan untuk warga menengah akan dibangun 700 unit apartemen dengan harga Rp250 juta- Rp270 juta, dan bisa dicicilan Rp1 juta per bulan. “Untuk warga kelas menengah, jangan merekayasa jadi warga tidak mampu,” tegas Emil.
Dari sisi fasilitas, Emil mengatakan, tidak ada yang berbeda, hanya harganya yang berbeda.
“Itu namanya subsidi. Yang lebih mampu mensubsidi yang tidak mampu,” tambahnya.
Rencana pembangunan ini, sekarang sudah sampai tahap market sounding, untuk memilih investor.
“Harapannya, akhir 2016 atau awal 2017 pembangunan sudah selsai dan sudah bisa ditempati,” katanya.
Sebagai prioritas adalah, mereka warga antaran sungai Cikapundung yang terkena relokasi. Nantinya, akan ada pengelompokan warga tidak mampu. Jika masuk ke dalam kategori yang ditentukan maka akan mendapat jatah. “Namun, jika nantinya setelah ada prioritas, masih belum mencukupi, ya harus kita undi,” katanya.
Disinggung masalah nilai investasi, Emil mengaku tidak tahu persis. Namun, Emil memastikan investor masih memiliki profit sebesar 17 persen melebihi rata-rata bunga bank.
“Ya walaupun apartemen bersubsidi, meski dia mensubsidi yang miskin itu yang Rp55 juta, ini ternyata bisa merekayasa finansial agar tetap fisibel dimata swasta tapi memberikan keberpihakan kepada menengah bawah si apartemen rakyat ini,” pungkasnya. (radarbandung/atie)