POJOKBANDUNG.ID,SUBANG-Sebanyak 18 kecamatan di Kabupaten Subang diklaim menjadi endemik penyakit kaki gajah (Filariasis).
Menurut Bupati Subang, Ojang Sohandi, Pemerintah Kabupaten Subang melalui Dinas Kesehatan berupaya melakukan eliminiasi secara maksimal. Salah satunya dengan mengoptimalkan dari anggaran kesehatan yang mencapai lebih dari 10%.
“Untuk anggaran kesehatan kita prioritaskan tak kurang dari 10% dari APBD. Mari gunakan APBD dengan rasa dan cinta. Karena jika menggunakan APBD tanpa rasa dan cinta, nantinya tidak akan ada manfaatnya untuk masyarakat,” ujarnya kepada wartawan disela-sela acara Bulan Eliminasi Kaki Gajah ke 5 Tahun 2015 Tingkat Kabupaten Subang di Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara.
Ia meminta kepada masyarakat agar mau meminum obat yang diberikan petugas. Supaya 18 kecamatan yang masuk dalam wilayah endemik terbebas dari kaki gajah.”Kalau perlu segera minum didepan petugas yang memberi obatnya,” ujar Ojang.
Di Subang penyakit kaki gajah pertama kali ditemukan tahun 2000 di di Kecamatan Pusakanagara dan sampai saat ini tercatat sudah ada 28 kasus kaki gajah yang ditemukan di 18 Kecamatan.Intuk pemberian obat, Pemkab Subang menargetkan 80% warga terlayani pada tahun 2015 atau 60% dari jumlah penduduk. Tahun 2016 adalah terakhir masyarakat minum obat kaki gajah.
“Apabila tidak tercapai, masyarakat Subang harus terus minum obat kaki gajah sampai tahun 2018,” katanya
Dalam acara tersebut, selain diberikan obat kaki gajah secara cuma-cuma kepada masyarakat, Bupati Subang bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) membagikan Kartu Indonesia Sehat kepada sejumlah warga.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, dr Budi Subiantoro menyatakan, dari 241 kabupaten/kota se-Indonesia, termasuk Subang masuk dalam kategori wilayah endemik penyakit kaki gajah yang membutuhkan penanganan yang sangat serius. “Di tahun 2015, kita menargetkan pemberian obat kepada hampir 1,3 juta penduduk Subang,” katanya. (radarbandung/anr)