Setelah Kelahiran Harimau, Kebun Binatang Bandung Punya Bayi Tapir

bayi tapir dan induknya di Kebun Binatang Bandung. Foto: Atep Kurniawan/pojokbandung

bayi tapir dan induknya di Kebun Binatang Bandung. Foto: Atep Kurniawan/pojokbandung

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Koleksi hewan di Kebun Binatang Bandung kini bertambah lagi dengan kehadiran seekor bayi tapir jantan (Tapirus indicus).

Sebelumnya, harimau benggala (Panthera tigris tigris) melahirkan dua bayi menggemaskan di Kebun Binatang Bandung.

Sementara bayi tapir itu lahir dari induk yang juga milik kebun binatang Kebun Binatang Bandung pada 28 Juli lalu.

Berat bayi satwa khas Sumatera itu kini sudah mencapai sekitar 8 kg setelah melalui masa kehamilan 13 bulan. Hari ini (Selasa, 29/8/2017) pihak pengelola Kebun Binatang Bandung baru mempublikasikannya ke masyarakat luas.

“Saat ini usianya 32 hari dari induk betina bernama Novi asal Kebun Binatang Ragunan pada 4 Mei 2004. Induknya berusia 11 taun, dan induk Willy (jantan) saat ini usia 12 tahun,” papar Dedi Sasongko, dokter hewan perawat satwa liar Kebun Binatang Bandung.

bayi tapir dan induknya di Kebun Binatang Bandung. Foto: Atep Kurniawan/pojokbandung

Kini, lanjut Dedi, total jumlah koleksi tapir di Kebun Binatang Bandung menjadi 8 ekor, yang terdiri dari lima jantan dan tiga betina. Sementara kondisi bayi tapir yang belum diberi nama itu dalam keadaan sehat, normal alami.

“Kondisinya saat lahir sehat, langsung menyusui induknya,” ujar Dedi.

Lebih jauh Dedi menjelaskan, hewan jenis tapir saat ini sudah sangat kritis terancam punah dengan status apendik 1.

“Statusnya sudah sangat kritis, bahkan menurut IUCN tergolong redlist atau terancam punah,” katanya.

Baca Juga:

Kapan Waktu Tepat Melihat Bayi Harimau Benggala di Bonbin Bandung?

Bonbin Bandung Bakal Cari Lagi Ayah Angkat untuk Bayi Harimau, Tunggu Saja

Wow! Mahasiswa Unpad Ini Jadi Ayah Angkat Harimau Benggala

Bayi tapir ini menurutnya tidak diberi treatment khusus, karena cukup dengan nutrisi alami dari susu induknya serta makanan pokok seperti pepaya dan rumput.

“Makanan sama, cuma kita intens jaga kesehatan induknya,” ucap Dedi.

Hewan tersebut merupakan jenis Malayan tapir, satu dari tiga jenis tapir yang ada di dunia. Populasinya tersebar di hutan hujan Asia Tenggara, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailang, dan Indonesia.

Di Indonesia tapir hanya hidup di pulau Sumatera.

“Musim reproduksinya antara April, Mei dan Juni. Satu ekor tapir melahirkan hanya sekali dalam setahun. Kalau di alam liar itu rata raya masa hidupnya mencapai 30 tahun,” pungkas Dedi.

(atp/pojokbandung)

loading...

Feeds