POJOKBANDUNG.com – Konflik di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina, belum usai. Suasana kembali memanas Jumat (28/7/2017), saat Israel hanya memperbolehkan anak-anak dan pria berusia di atas 50 tahun masuk ke salah satu tempat suci bagi umat Islam itu.
Padahal, sehari sebelumnya, ada seruan bagi seluruh warga muslim untuk salat Jumat di Al Aqsa. Mereka berhasil membuat Israel mencabut semua peralatan pengamanan seperti detektor metal dan CCTV yang terpasang sejak dua pekan lalu.
Nah, karena pembatasan usia itu, para pemuda Palestina yang tidak bisa memasuki Masjid Al Aqsa akhirnya menunaikan salat Jumat di jalan-jalan tepat di depan barikade pasukan Israel.
Kekecewaan itu memicu bentrok di Kota Bethlehem, Nablus, Kalkilya, Hebron, dan Kafr Qadum di Tepi Barat serta di Kota Tua Jerusalem.
Baca Juga:
Ditekan Dunia, Akhirnya Israel Bongkar Pagar Besi dan CCTV di Masjidil Aqsa
Tegas! MUI Serukan Boikot Semua Produk Israel
”Saya katakan kepada kamu Netanyahu, kamu pengecut. Kami akan terus melindungi Al Aqsa,” ujar Amjad Hassoun, salah seorang pemuda Palestina.
Gara-gara bentrok tersebut, lebih dari 50 penduduk Palestina mengalami luka-luka. Seorang pemuda Palestina yang bernama Abdullah Taqatqa meninggal dunia lantaran tertembus peluru Israel.
Pemuda 24 tahun asal Bethlehem itu dituding berusaha menyerang polisi dengan pisau. Tapi, menurut penduduk Palestina yang melihat langsung kejadian di lokasi, jarak antara Taqatqa dan polisi masih 20 meter. Selain itu, dia tidak membawa pisau yang dituduhkan.
Israel memang ketir-ketir kemarin. Mereka menyiagakan 3.500 prajurit untuk berjaga di berbagai titik.
Mereka takut akan adanya amuk massa karena ada seruan aksi dari Hamas serta permintaan para ulama agar seluruh umat Islam di Israel dan Palestina mengosongkan masjid-masjidnya dan berbondong-bondong menunaikan salat Jumat di Masjid Al Aqsa.
Tanpa seruan itu saja, setiap Jumat ribuan umat Islam beribadah di sana.