Kenangan Masa Kecil Obama di Menteng. Becak, Bemo Hingga Banjir Jakarta

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Ketua Dewan Diaspora Indonesia Global Dino Patti Djalal dalam acara 4th Congress of Indonesian Diaspora di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (01/07).  (Dery Ridwansah/ Jawapos.com)

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Ketua Dewan Diaspora Indonesia Global Dino Patti Djalal dalam acara 4th Congress of Indonesian Diaspora di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (01/07). (Dery Ridwansah/ Jawapos.com)

POJOKBANDUNG.com- PRESIDEN Amerika Serikat ke-44 Barack Obama begitu dekat dengan Indonesia. Saking dekatnya, dia masih hapal seluruh kenangan masa kecilnya saat tinggal di Menteng, Jakarta. Terutama ketika dia bersekolah di SD Besuki, Menteng.

Dari mulai makanan hingga pengalaman bermain bersama teman-temannya, Berry-sapaannya- masih mengingatnya. Termasuk rutinitas ketika dirinya menggunakan becak dan bemo yang memang masih populer di era 60-an.

BACA JUGA:

Dan.. Obama pun Bilang Bakso dan Surabi Itu Enak!

Obama Bakal Pulang Kampung ke Menteng, Katanya Mau Kenang Masa Kecil

Gak Nyangka, Ridwan Kamil Begitu Terinspirasi Pidato Obama

“Kini di Jakarta sudah semakin maju. Dulu saya tinggal di Kampung Menteng Dalem, belum banyak mobil. Masih naik becak, naik bemo,” ungkapnya tertawa di Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/7).

Obama juga mengungkapkan bahwa rumahnya pernah juga kebanjiran. Obama menyebutnya dengan istilah merembes. “Dulu sempat juga repot saat musim hujan, air keluar dari bawah lantai. Merembes. Jadi setelah kering, kami bersama-sama membersihkan rumah dari lumpur,” katanya.

Kini, Obama menyebut zaman sudah semakin maju. Jakarta sudah semakin macet dengan berbagai perubahan yang dibuat. “Jakarta sekarang padat dan zaman globalisasi semakin maju,” tuturnya.

Obama menambahkan kini semua kehidupan bermasyarakat di dunia semakin maju dengan perkembangan internet dan media sosial. Belum lagi ancaman perubahan iklim yang menjadi isu global. “Ini menjadi tantangan untuk menyelamatkan generasi anak cucu nantinya,” pungkasnya.

(jpg/pojokbandung)

loading...

Feeds