Hanya karena Copot Banner Politik, Mahasiswa yang Dipenjara di Korea Utara Berakhir Tragis

SETAHUN LALU: (Searah jarum jam) Otto saat menjalani persidangan di Pyongyang, Otto digendong staf RS saat keluar dari pesawat, Otto (dilingkari) bermain salju sehari sebelum akan pulang ke AS. (Reuters, AP, Facebook)

SETAHUN LALU: (Searah jarum jam) Otto saat menjalani persidangan di Pyongyang, Otto digendong staf RS saat keluar dari pesawat, Otto (dilingkari) bermain salju sehari sebelum akan pulang ke AS. (Reuters, AP, Facebook)

POJOKBANDUNG.com – Perjalanan Otto Warmbier usai sudah. Pemuda 22 tahun itu akhirnya menghembuskan napas terakhir sepekan setelah pulang ke rumahnya.

Warmbier pulang setelah lebih dari 15 bulan dipenjara di Korea Utara (Korut).

Dia ditahan setelah dituduh mencuri spanduk propaganda dari salah satu hotel di Pyongyang, Korut. Pekan lalu Warmbier dipulangkan ke AS. Korut menyebutnya sebagai aksi kemanusiaan.

Namun, Warmbier pulang dalam kondisi mengenaskan. Dia koma.

Warmbier diduga sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri sejak selesai menjalani persidangan atas kasusnya. Korut mengklaim Warmbier koma karena terpapar bakteri berbahaya yang membuatnya kehilangan kesadaran.

Tetapi, pihak keluarga menyebutkan kalau Warmbier mengalami penyiksaan luar biasa.

Dokter yang merawat Warmbier begitu dia turun dari pesawat yang membawanya ke kampung halamannya di Cincinnati, Ohio, mengatakan kalau dia mengalami kerusakan otak.

”Adalah tugas kami sebagai orang tua untuk mengabarkan kalau anak kami Otto Warmbier, sudah menyelesaikan perjalanan pulangnya. Di kelilingi keluarga yang mencintainya, Otto meninggal dunia pada pukul 14.20 Senin (19/6/2017),” tulis pernyataan keluarga.

Ketika sampai Cincinnati pada 13 Juni, Warmbier tidak bisa berbicara, melihat, atau merespons perintah verbal.

loading...

Feeds