POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Warga di sejumlah desa di Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Hal itu diduga disebabkan banyaknya warga Kota Cimahi yang membeli gas melon itu ke sejumlah desa di Kecamatan Ngamprah yang berbatasan langsung dengan Kota Cimahi yakni Desa Pakuhaji, Cilame dan Tanimulya.
Terutama dirasakan warga yang tinggal di Desa Pakuhaji, Cilame, dan Tanimulya. Seperti salah seorang warga Blok Cibuntu RT 5 RW 9 Desa Cilame, Sudrajat (47) menuturkan, kelangkaan gas elpiji 3 kilogram diduga disebabkan banyak warga Kota Cimahi yang membeli gas di sejumlah agen yang ada di Ngamprah. Sehingga, saat warga Ngamprah membutuhkan, gas hilang dari peredaran.
Lanjut Sudrajat mengungkapkan, bahwa dirinya mensinyalir kelangkaan elpiji 3 kilogram disebabkan banyak warga luar yang membeli di Ngamprah. Muncul dugaan dibeli oleh warga sekitar Kota Cimahi yang berbatasan langsung dengan Ngamprah, Kabupten Bandung Barat.
“Merupakan hal yang aneh, masa di kecamatan lain tidak terjadi kelangkaan. Kalau Ngamprah berbatasan langsung dengan Kota Cimahi yang banyak berdiri perajin usaha kecil,” kata Sudrajat.
Hal yang sama juga dirasakan Yati Rusnayati warga Desa Cilame, sebelum elpiji 3 kilogram benar-benar menghilang sempat terjadi kelangkaan dalam tiga hari terakhir. Namun elpiji bersubsidi itu masih dapat ditemukan sekalipun susah untuk mendapatkannya.
“Tadi pagi saya keliling ke warung-warung di Cilame, malah sampai ke Desa Tanimulya segala. Ternyata semua sama, elpiji 3 kilogram benar-benar menghilang di pasaran,” kata Yati.
Tak mendapatkan elpiji 3 kilogram membuat Yati terpaksa membeli makanan yang sudah jadi. Ia berharap Pertamina bisa segera mendroping ke pengecer yang ada di Ngamprah.
“Kata warung langganan saya, katanya dari pangkalannya juga kosong. Bahaya kalau sampai besok atau du hari saja tidak ada elpiji,” keluhnya.
Hal tersbut dibenarkan oleh Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindakop Kabupaten Bandung Barat Ricky Riyadi. Menurutnya Menghilangnya elpiji 3 kilogram di Ngamprah mulai dirasakan kemarin, kamis (3/12). Tim Monitioring yang dibentuk Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi(Disperindagkop) Kabupaten Bandung Barat juga menemukan fakta dilapangan kelangkaan elpiji 3 kilogram di Desa Pakuhaji.
“Tim monitoriong dari seksi perlindungan konsumen dan perdagangan rutin seminggu dua kali memantau ketersediaan dan harga barang di pasaran. Hari ini elpiji 3 kilogram bisa dikatakan benar-benat tidak ada,” ujarnya.
Menghilangnya elpiji 3 kilogram di Ngamprah, lanjut Ricky, sudah dilaporkan langsung ke Pertamina. Pihak Pertamina berencana akan terjun kelapangan untuk mencari tahu penyebab hilangnya elpiji 3 kilogram.
“Pertamina akan secepatnya ke Kecamatan Ngamprah. Harapannya setelah itu ditindaklanjuti dengan droping jangan sampai ditunda, sebab tidak adanya elpiji 3 kilogram membuat aktuivitas memasak warga terganggu,” pungkasnya. (bie)