POJOKBANDUNG.com, BANDUNG— Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, Indonesia sudah meningkatkan kewaspadaan di sejumlah pintu masuk perhubungan, terutama bandara di seluruh Indonesia, setelah terjadi aksi teror di Paris, Perancis beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo mengatakan, untuk wilayah Jabar sendiri, pihaknya sudah meningkatkan penjagaan di luar bandara.
“Untuk di Jabar sendiri, salah satu bandara besar itu terletak di Bandung, namun untuk penjagaannya di dalam dilakukan pengamanan internal bandara, sedangkan kita dari kepolisian membantu di luar bandara agar jangan sampai gangguan kamtibmas terjadi dan mempengaruhi kondisi keamanan bandara,” ungkap Pudjo saat dihubungi wartawan, Selasa (1/12/15).
Disinggung adanya penyekatan keamanan dalam peningkatan status keamanan tersebut, Pudjo mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum memberlakukan hal tersebut, karena menurutnya itu bisa dilakukan apabila ada permintaan dari pengamanan internal bandara.
“Masalah penyekatan itu harus dilakukan MOU antara otoritas bandara dengan Polri agar jelas tata kelola bandara. Siapa bertanggung jawab apa? Bagaimana sistem kerjanya? Bagaimana jalur komando? Harus jelaskan, nah sampai saat ini belum ada permintaan seperti itu dari pihak bandara,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Mentri Perhubungan meningkatkan pengawasan setelah muncul ancaman ISIS yang akan melakukan aksi teror di Jakarta.
Ancaman teror yang dilakukan kelompok ISIS dikhawatirkan masuk ke Jakarta setelah terungkapnya rencana ISIS yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu target. Indonesia masuk target ISIS bersama dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Lebanon.
Aksi teror ini disiapkan ISIS setelah terjadinya tragedi bom dan penembakan brutal di Paris, Perancis, beberapa waktu silam.
Penjagaan di bandara juga diperketat setelah tragedi jatuhnya pesawat Rusia di Sinai, Mesir, yang juga dikaitkan dengan ISIS.
(cesar)
