POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kegiatan pesantren kilat di Taman Baca Masyarakat (TBM) Jalan Sukamulya, Sukagalih, Sukajadi, Bandung, berbeda dengan yang lainnya.
Jika pada umumnya pesantren kilat Ramadan banyak diisi dengan pengajian dan tausiyah. Lain lagi di TBM Sukamulya yang mengadakan pesantren kilat unik. Ya, namanya Pesantren Kilat Film Islam. Para santri, selain diajarkan materi keislaman, juga diberi materi dan praktek tentang perfilman.
BACA JUGA:
Di Gang Sempit di Bandung Ini Masjid Berdampingan dengan Vihara, Warganya Hidup Rukun Tenteram
Hotel di Bandung Perang Promo Paket Buka Puasa! Ini Dia 29 Diantaranya
“Kami bikin yang beda biar menarik buat anak muda. Apalagi sekarang kan lagi gencar-gencarnya untuk menjadikan Bandung sebagai kota film,” ujar Nita Juniati, relawan sekaligus ketua program Persantren Film Move Islam.
Ia melakukan terobosan ini untuk memberitahukan pentingnya dunia perfilmaan bagi perkembangan jaman, berkaca pada masa keemasan perfileman Indonesia tahun 70 sampai 80 an, ia melihat bahwa film mampu mendokumentasikan setiap keadaan, baginya melihat keadaan sekarang baik dari sisi pemuda ataupun yang lainnya terobosan pesantren film ini adalah berntuk lain dari syiar.
“Di Indonesia sendiri, film mencapai kejayaannya pada era 70-an sampai 80-an atau tepatnya sebelum masuknya Broadcast-Broadcast TV pada tahun 1988 (RCTI). Masyarakat sangat apresiatif dalam menanggapi film-film yang ada di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan bobot dari film tersebut yang memang dapat memenuhi kebutuhan psikologi dan spiritual dari masyarakat Indonesia,” ujar dia.