Cabai Stabil, Giliran Bawang yang Naik

Pedagang menunggu pembeli di Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Riana Setiawan)

Pedagang menunggu pembeli di Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Riana Setiawan)

POJOKJABAR.com, BANDUNG – Harga komoditi menjelang Ramadan mulai merangkak naik. Kenaikan mulai terasa sejak April hingga memasuki Mei ini.

“Bahkan pada Mei ini kenaikan bawang putih sudah sampai Rp4.000, yang awalnya harga per kilonya Rp40 ribu, sekarang mencapai Rp44 ribu,” ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Elly Wasliah.

Kenaikan tersebut dinilai masih wajar, karena kenaikan harga masih di bawah 20 persen. Lain halnya jika kenaikan sudah melebihi 20 persen.

Kendati demikian, pihaknya akan cepat melakukan operasi pasar (OP).

“Kita akan lihat pergerakan harganya, kalau terus naik sampai menyentuh 20 persen. Maka kami, bekerja sama dengan Bulog Sub divre Jawa Barat, dan Dinas UMKM Kota Bandung akan menggelar OP,” papar Elly.

Sejauh ini, belum diketahui penyebab mahalnya harga bawang putih. Namun, bawang putih sebagian besar impor dari China.

Sehingga, kata Elly, diperlukan pengendalian dari pemerintah pusat.

“Jadi untuk mengendalikan harga merupakan kewenangan pemerintah pusat,” paparnya.‎

Selain itu, beberapa komoditi mengalami fluktuasi harga. Di antaranya ‎daging ayam cenderung mengalami penurunan, dengan harga tertinggi Rp38.875 dan terendah Rp32.000.

‎Harga telur ayam ras mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen, harga rata-rata  Rp20.700 dan tertinggi Rp21.063.

Sedangkan komoditi pertanian, ‎‎harga bawang merah cenderung menurun sebesar 1 persen karena pasokan dari sentra produsen. ‎

“Harga komoditi pertanian lainnya masih tetap stabil, dan harga cabai rawit merah masih stabil,” pungkasnya.

(mur)‎

loading...

Feeds