POJOKBANDUNG.com – Kompetisi catur antarsekolah se-Malaysia yang mendiskualifikasi peserta gara-gara rok pendek, berbuntut kontroversi panjang.
Semua bermula dari pakaian. Pada Jumat (28/4/2017) lalu, digelar kompetisi catur antarsekolah se-Malaysia, National Scholastic Chess Championship 2017.
Namun, panitia kompetisi catur itu mendiskualifikasi seorang peserta gara-gara rok pendek.
Peserta adalah gadis 12 tahun bernama putri Chin Wai Ling terpaksa meninggalkan kompetisi yang dihadapinya. Rok garis-garis yang dipakainya dianggap kependekan dan terlalu menggoda.
Padahal, rok itu hanya sedikit di atas lutut.
Baca Juga:
Kabupaten Bandung Darurat Pelecehan Terhadap Anak
Kasus Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Kota Bandung Memprihatinkan
”Saya sangat marah dan tersinggung dengan cara panitia memperlakukan pelajar tersebut. Di tengah kompetisi, dia tiba-tiba diminta meninggalkan pertandingan karena pakaiannya dianggap menggoda dan merangsang, bahkan dari jauh,” ungkap Ketua Wanita Keadilan Zuraida Kamaruddin.
Menurutnya, ada dua pria dewasa berpikiran mesum yang menyaksikan kompetisi itu. Pihak berwenang harus menangkapnya.
Dalam surat terbukanya, dia menyarankan polisi memenjarakan dua pria yang dianggap bertanggung jawab atas hilangnya kesempatan peserta untuk menjadi juara.
Sayang, dia tidak menyebutkan nama direktur turnamen alias ketua panitia dan ketua arbiter kompetisi catur tingkat nasional yang digelar di Kota Putrajaya, Malaysia.
Sebagai tokoh perempuan sekaligus legislator, Zuraida prihatin mendengar kejadian itu.
Ketidakadilan yang menimpa putri Chin tersebut kali pertama diungkap Kaushal Khandhar, sang pelatih.
”Anak didik saya sudah menuntaskan ronde pertama. Saat hendak maju ke ronde kedua, ketua panitia menyatakan bahwa dia tidak bisa lanjut jika masih memakai rok yang sama,” katanya.