POJOKBANDUNG.com- PEMRINTAH Inggris merilis informasi awal pelaku teror di dekat Gedung Parlemen, Rabu (22/3) malam WIB. Perdana Menteri Theresa May mengatakan, pelaku merupakan jihadis kelahiran Inggris yang sudah pernah di investigasi tim intelejen Inggris M15 beberapa tahun lalu.
Investigasi itu seiring hubungannya dengan para ekstrimis garis keras. Nama pelaku yang digambarkan saksi mata berusia 40 tahun dengan tampang Asia itu belum disebutkan. Polisi pun masih melanjutkan pemeriksaan dan berusaha menemukan kemungkinan adanya rekanan dalam insiden mematikan tersebut.
”Dia orang yang sudah pernah diselidiki. Namun, dia tidak masuk dalam orang yang perlu mendapatkan perhatian lebih,” kata May dalam pernyataannya.
Pernyataan May dirilis setelah polisi bersenjata menangkap delapan orang dan memeriksa enam properti di London dan Birmingham. Tiga orang yang ditahan berada di dalam flat yang berada di Jalan Hagley, Birmingham. Flat itu diyakini menjadi tempat tinggal pelaku.
Yang melakukan penangkapan dan pemeriksaan adalah Scotland Yard (Kepolisian Metro London). Namun, mereka belum merilis pernyataan apa pun mengenai penangkapan tersebut dengan alasan kerahasiaan.
Seorang warga sekitar mengatakan kalau dua orang tinggal di flat itu. Dia pernah mendengar seorang di antara mereka berbicara via telepon dengan aksesn Arab atau Pakistan. ”Itu adalah kawasan murah untuk ditinggali. Orang datang dan pergi setiap saat,” katanya.
Seorang penjaga toko juga menyakini tiga orang yang ditahan adalah orang Roma yang bekerja di gedung yang sama dari pelaku. Polisi sendiri masih irit memberikan keterangan. Mereka hanya mengatakan kalau pelaku beraksi sendiri dan terinspirasi teroris internasional. ”Kami tidak bisa memberikan informasi lain demi keselamatan masyarakat,” tulis Scotland Yard daam pernyataan resminya. (BBC/CNN/DailyMail/tia)