POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum untuk mengatasi banjir akibat meluapnya Sungai Cikijing, Cikeruh, dan Cimande di Rancaekek, Kabupaten Bandung.
BBWS memiliki rencana kerja untuk normalisasi tiga anak sungai Citarum tersebut. Selain itu, Pemprov Jabar juga meminta Kahatex agar membongkar bangunan yang menutup permukaan Sungai Cikijing.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait masalah banjir di depan pabrik Kahatex mengingat ada kewenangan Pemerintah Pusat melalui BBWS Citarum.
Anggaran yang dibutuhkan pun tidak sedikit, sehingga Pemerintah Pusat harus meminjam dana dan membuat rencana kerja yang matang.
Deddy menjelaskan, banjir ini proses pengerjaannya memakan waktu hingga dua tahun, sehingga masyarakat mesti menunggu hingga akhir 2018 agar Rancaekek tak kembali banjir.
“Yang jelas BBWS Citarum saat ini, sejak akhir tahun lalu sudah mengerjakan itu (penanganan banjir), karena mengerjakan tiga anak sungai normalisasinya,” ungkap Deddy, di Bandung, Senin (20/3/17).
“Dananya sendiri kan cukup besar Rp559 Miliar. Itu pinjaman. Kenapa baru dikerjakan akhir tahun lalu? Karena pinjamannya baru cair. Dan nggak bisa langsung mengatasi banjir, kan itu rencana kerjanya dua tahun. Jadi harus nunggu akhir tahun 2018,” lanjutnya.
Dalam hal ini, Pemprov Jabar hanya berperan koordinasi. Namun demikian, Deddy menambahkan rencana pengerjaan dan DED untuk menangani masalah banjir tersebut sudah siap untuk dikerjakan.
“Tapi yang bisa kita bantu barangkali ada yang bebaskan tanahnya, kita bantu menjelaskan kepada masyarakat. Paling cuman itu,” tutur Deddy.
“Ada urusan-urusan yang bukan hanya kewenangan kita, kita berkoordinasi saja sifatnya. Jadi tidak ada satu jengkal pun urusan kita di sana sebetulnya. Tapi kita mendorong agar BBWS bisa cepat, sebelum dikerjakan kami sudah koordinasi sebetulnya,” pungkasnya.