POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Presiden Joko Widodo melantik 17 duta besar di Ruang Utama Istana Negara Jakarta, Senin (13/3). Dari 17 duta besar tersebut, salah satunya Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi, ME yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2014-2016.
Beberapa tokoh Jawa Barat turut serta menghadiri acara pelantikan Duta Besar yang berlangsung dengan lancar dan penuh hikmat. Salah seorang di antara Prof. Dr. Didi Turmudzi yang juga Ketua Umum Paguyuban Pasundan Jawa Barat.
Organisasi ini dikenal dengan berbagai kegiatan di bidang pendidikan dan budaya melalui sebuah universitas, 3 Perguruan Tinggi dan 120 sekolah serta puluhan ribu siswa dan mahasiswa di berbagai pelosok Jawa Barat. Prof Didi mengungkapkan rasa sedih sekaligus bangga atas dilantiknya Prof Yuddy Chrisnandi selaku Dubes.
“Sedih dan prihatin karena kita harus berpisah dengan Kang Yuddy yang punya potensi besar lebih dari sebagai dubes. Namun sebaliknya gembira karena Kang Yuddy bisa menjawab tantangan global.
“Penugasan ini adalah tempat bagi Kang Yuddy untuk menempa diri dalam rangka melakukan perjuangan yang lebih besar lagi ketika nanti akan kembali ke tanah air,” ujar Prof Didi.
Ia juga mengungkapkan besarnya harapan di pundak Yuddy, selaku tokoh muda Jawa Barat yang potensial dan punya karakter petarung sangat dibutuhkan oleh masyarakat Jawa Barat. “Menjadi dubes anggap saja pemanasan dan menempa diri serta membangun komunikasi dengan dunia internasional. Mudah-mudahan ini adalah yang terbaik dari Allah SWT dan ada rencana terbaik darinya untuk Kang Yuddy juga bagi bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Noeri Ispandji Firman, selaku Ketua Umum PP Angkatan Muda Siliwangi, salah satu ormas terkemuka dan terbesar di Jawa Barat juga mengungkapkan hal senada
“Sebenarnya berat melepas Kang Yuddy menjadi dubes di Ukraina karena beliau sosok pemimpin muda di Jawa Barat yang potensial dan memiliki masa depan cerah. Namun karena ini adalah tugas negara dan perintah dari Presiden Jokowi maka kita harus ikhlas melepas beliau,” ujar Noeri.
Namun demikian, Noeri mengingatkan Yuddy jangan terlalu lama berkiprah menjadi dubes di negara bekas pecahan Uni Soviet tersebut, karena harus segera kembali ke Indonesia dan mewarnai proses politik kenegaraan dan kebangsaan.