Masyarakat Jabar Butuh Jembatan Gantung, Harap Lapor ke Pemprov Jabar

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan bersama LSM Vertical Rescue Indonesia meninjau Jembatan Rawayan yang melintasi sungai Cijangkelok di Desa Dukuh Badag Kec. Cibingbin Kab. Kuningan, Kamis (23/2/17).

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan bersama LSM Vertical Rescue Indonesia meninjau Jembatan Rawayan yang melintasi sungai Cijangkelok di Desa Dukuh Badag Kec. Cibingbin Kab. Kuningan, Kamis (23/2/17).

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Masyarakat Jawa Barat yang memerlukan pembangunan jembatan gantung diharapkan melaporkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan, siap memfasilitasi pembangunan jembatan gantung di atas sungai pada daerah yang sangat membutuhkan.

“Insya allah kami siap fasilitasi kebutuhan jembatan,” kata Aher, Selasa (7/3/2016).

Saat ini pihaknya mengirimkan tim ke Rongga dan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, untuk survei pembangunan jembatan.

“Seiring target kami membangun 600 jembatan di berbagai daerah di Jabar pada tahun ini,” tambahnya.

Pembangunan bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat seperti Vertical Rescue Indonesia, satu rawayan maksimal panjang 75 meter mampu dibangun dengan biaya Rp50 juta.

“Biayanya murah tapi manfaatnya sangat besar. Kita sudah siapkan anggaran Rp 25 miliar di tahun ini dan di akhir tahun ini kita akan deklarasikan mudah-mudahan 500 sampai 600 rawayan mampu kita bangun,” tuturnya.

Walaupun hanya jembatan gantung, ia menegaskan dalam pembangunannya tak main-main. Agar memenuhi standar kelayakan dan keamanan. Sehingga Kementerian PU-PERA melalui Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) dilibatkan dalam pembangunannya.

“Betul, Pusjatan kita libatkan agar rawayan ini sesuai dengan standardnya mereka. Selanjutnya, rawayan yang telah dibangun akan diserahkan kepada warga setempat untuk mengurusnya. Jadi, teman-teman Vertical Rescue Indonesia nanti akan melatih orang setempat untuk bisa merawat,” ujarnya.

Untuk pembangunannya, Pemprov Jabar juga akan melibatkan ahli dari ITB yang akan menilai kelayakan jembatan tersebut sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara teknis.

Selain itu, relawan ataupun lembaga swadaya masyarakat juga akan turut membantu mencari lokasi untuk pembangunan jembatan. Seperti pada jembatan di Pakenjeng, Garut yang dibangun oleh relawan yang tergabung dalam Vertical Rescue Indonesia.

“Kebetulan mereka juga memiliki program seribu jembatan, nah gagasan mereka ketemu dengan program kita maka kita akan kerja sama dengan mereka,” ujar Aher.

Rata-rata kebutuhan jembatan dirasakan masyarakat pedesaan. Dengan adanya jembatan, ke depan akan meningkatkan pergerakan orang dan barang dari desa yang selama ini terganggu karena ketiadaan akses.

Pembangunan 600 jembatan ini pun kata Aher, akan mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. “Pokoknya kami tidak mau lagi ada anak yang mau ke sekolah sampai bergelantungan di jembatan,” tegasnya.

Bila target 600 pembangunan jembatan ini tercapai, rencananya Pemprov Jabar akan mendeklarasikannya di penghujung tahun 2017.

“Kita akan deklarasikan pembangunan 600 jembatan ini di akhir tahun karena kalau terwujud ini adalah prestasi,” katanya. (mun)

loading...

Feeds

BPJAMSOSTEK Tasikmalaya Gelar Employee Volunteering

POJOKBANDUNG.com, TASIKMALAYA – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tasikmalaya melaksanakan kegiatan Employee Volunteering bersih-bersih sampah Bersama Bank Sampah Belebet dalam rangka World …