POJOKBANDUNG.com – Bisnis barbershop atau cukur-mencukur sedang menjamur. Tak terkecuali di sejumlah kota di Indonesia.
Nah, di Eropa, hampir setiap barbershop memiliki simbol yang khas, yaitu lampu bergaris merah putih biru. Lampu ini biasanya dipajang di bagian depan barbershop, atau dilukis di kaca depan barbershop. Benarkan?
Ternyata lampu itu punya sejarah yang panjang. Mencakup juga sejarah tukang cukur di Eropa.
Menurut Victoria Sherrow dalam buku Encyclopedia of Hair: Cultural History, lampu tukang cukur itu bermula dari peraturan Paus Urbanus II, si pencetus Perang Salib.
Gara-gara keputusan Paus Urbanus II pada 1092 itu, selama abad pertengahan, banyak tukang cukur bekerja di rumah-rumah ibadah di Eropa. Dia menginginkan para biarawan hidup sehat dan dicukur bersih setiap saat. Ada larangan berjenggot.
Di masa itu, para tukang cukur juga punya keahlian medis. Yakni pengobatan sedot darah dengan lintah. Dasar pemikirannya, mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh yang dianggap sumber penyakit.
Seiring itu, di seantero Eropa bermunculan praktek tukang cukur. Cukup marak. Mereka menyebutnya barbershop. Di samping mencukur, mereka melayani cabut gigi dan sedot darah.
Serikat Tukang Cukur