POJOKBANDUNG.com – Bali sudah lama jadi pulau penuh pesona. Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud pun kepincut pulau dewata.
Rencananya, dalam kunjungan 1-9 Maret 2017 nanti, sang raja juga akan liburan ke Bali selain melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi.
Kedatangan Raja Salman akan diiringi rombongan yang wah.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan, Mereka akan menggunakan tujuh pesawat, yakni Boeing 777, Boeing 747 SP, Boeing 747-300, Boeing 747-400, Boeing 757, dan pesawat Hercules.
Rombongan Raja Salman mencapai 1.500 orang, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran. Pesawat rombongan Raja Salman akan menggunakan tiga bandara di Indonesia. Pesawat Raja Saudi sendiri akan parkir di Bandara Ngurah Rai, Bali. Enam pesawat lainnya akan diparkir di bandara yang sama.
Jika bandara Ngurah Rai mengalami kepadatan, maka pesawat pendukung akan diparkir di Bandara Juanda, Surabaya atau Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Natsir mengatakan, rombongan yang dibawa Raja Salman memang banyak karena meliputi berbagai macam aspek.
“Ada keamanan, logistik mereka, dan lain sebagainya,” ujar Arrmanatha kepada wartawan di Kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Menurut Arrmanatha, pertemuan bilateral Raja Salman dengan Presiden Jokowi akan dilakukan di Istana Bogor, Jawa Barat pada 1 Maret.
Selanjutnya, Raja Arab Saudi akan melakukan berbagai kegiatan lain di Jakarta, mulai dari kunjungan ke DPR, Masjid Istiqlal dan bertemu pengusaha.
Nan, setelah kunjungan kerja itu, baru Raja Salman berlibur ke Bali.
Di Bali, rencananya mereka akan berlibur selama hampir seminggu, tepatnya 4-9 Maret. Tim pendahuluan dari Kerajaan Arab Saudi sendiri sudah tiba di Bali dan Jakarta untuk mengurusi kargo (barang-barang) rombongan Raja Salman.
Kargo milik Kerajaan Saudi itu diangkut dengan pesawat Saudi Arabian (SV) dan diturunkan di Bandara Halim Perdanakusuman serta Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, sejak 15 Februari.
“Ada sekitar 20 penerbangan Kerajaan Saudi yang akan kami tangani, khusus di Bandara Halim saja,” ujar Station Manager PT Jasa Angkasa Semesta (JAS), di Jakarta, Satriana. (imn/bbc/one/pojoksatu/pojokbandung)