POJOKBANDUNG.com – KPU baru saja selesai menghitung suara yang masuk dan sah untuk Pilkada DKI Jakarta 2017. Yuk, kita bandingkan dengan hasil Quick Count hasil lembaga survei. Mana yang paling akurat?
Real Count KPU menunjukkan, dukungan untuk pasangan Agus-Sylvi sebesar 17, 07 persen, Ahok-Djarot 42, 96 persen dan Anies-Sandi 39,97 persen.
Plkada DKI sendiri setidaknya dikawal 7 lembaga survei. Mereka mempublikasi hasil quick count di aneka chanel TV, media cetak maupun online. Lantas seperti apa perbandingannya?
Jika membandingkan Real Count KPU dengan Quick Count lembaga survei, selisih absolut mereka berkisar antara 0,17 persen sampai 1,67 persen.
Quic Count LSI Denny JA menunjukkan selisih absoulut terkecil dibanding Real Count KPUD dengan selisih 0.17 persen.
Berikutnya, SMRC dengan selisih 0,25 persen, Indikator Politik dengan selisih 0,27 persen, Charta Politika 0,53 persen, Indo Barometer 0,55 persen, Cyrus Network 0,63 persen dan Pollmark 1,67 persen.
Pada Pilpres 2014, Quick Count LSI Denny JA juga paling akurat, dengan selisih terkecil 0,15 persen.
Tidak salah jika LSI Denny JA mengklaim sebagai lembaga riset dan konsultan politik paling akurat, presisi, dan kredibel.
Bahkan, sebulan sebelum hari H pencoblosan, LSI Denny JA sudah memprediksi Pilkada DKI Jakarta 2017 akan berlangsung dua putaran.
Peneliti dari IPB Bogor, Taufik, mengaku senang dengan perkembangan quick count lembaga survei dalam pilkada DKI 2017. Ketika pilpres 2014, quick count beberapa lembaga saling bertentangan mengenai pemenang.
“Namun dalam pilkada DKI, kini mereka satu hasil soal pemenang. Yang berbeda hanya selisih akurasinya,” kata Taufik. (imn/jpg/pojokbandung)