POJOKBANDUNG.com- Wanita cantik asal Naples, Italia, Tiziana Cantone, bunuh diri setelah selama setahun berupaya menghapus video seksnya yang beredar viral di internet.
Pada April 2015, perempuan berusia 31 tahun asal Mugnano, di pinggiran kota Naples, Italia, itu mengirim video seks kepada lima orang melalui WhatsApp (WA).
Salah satu yang menerima video seks itu yakni mantan pacarnya, Sergio Di Palo. Dalam video seks tersebut terlihat, Tiziana tampak melakukan hubungan seks dengan sejumlah orang tak dikenal.
“Ia cantik namun rapuh. Ia bersama orang yang salah pada waktu yang salah,” kenang teman dekat Tiziana, Teresa Petrosino, seperti dilansir BBC, Kamis (16/2/2017).
Video seks tersebut langsung tersebar dan diunggah ke beberapa situs orang dewasa. Tindakan fisik pada rekaman itu memang tidak menonjol. Tapi ada satu kalimat yang terucap dari mulut Tiziana Cantone.
“Kamu memfilmkannya? tanya Tiziana kepada laki-laki yang memegang kamera. “Bravo!”, tambah Tiziana.
Kata-kata itu seolah menunjukkan seorang perempuan muda yang tidak risih, menikmati adegannya difilmkan saat berhubungan seks. Kalimat itu seperti memberikan orang-orang kebebasan untuk menonton video tanpa syarat: jika ia begitu senang bisa difilmkan, tentunya ia tidak akan keberatan video itu ditonton.
Namun apa yang dilakukan orang-orang Italia bukan hanya menonton video. Komentar-komentar para penonton berubah menjadi lelucon. Foto-fotonya muncul di berbagai t-shirt dan situs parodi. Bahkan, fotonya dibuat meme.
Tidak ada seorang pun tampaknya khawatir apa yang ia pikirkan karena ia terlihat sangat senang dengan hal itu. Tapi ini adalah sebuah kesalahpahaman yang besar.
“Orang-orang bingung antara menjadi masa bodoh dan membagikannya secara viral,” kata komentator sosial Selvaggia Lucarelli.
“Anda dapat memfilmkan video, membaginya dengan beberapa orang, tetapi ada perjanjian diam-diam bahwa Anda tidak akan berbagi lebih jauh,” tambahnya.
Tiziana Tempuh Jalur Hukum, tapi…
Tiziana Cantone, perempuan rapuh itu, stres setelah video seksnya tersebar luas dan dijadikan meme.
“Ia dan saya tidak pernah benar-benar berbicara tentang rincian video tersebut,” kata temannya, Teresa.
“Saya tidak pernah melihat video itu, dan saya tidak pernah ingin melihatnya. Anda bisa mengatakan ia sangat menderita. Tapi ia kuat,” tambah Teresa.