Gempa Indonesia Berlanjut ke Jawa Barat, Ini Penjelasan BMKG

POJOKBANDUNG.com- SUDAH tiga hari beturut-turut gempa terjadi di Indonesia. Bencana gempa terbaru terjadi perairan dekat Jawa Barat bagian selatan. Namun, hal tersebut dinilai wajar oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Mochamad Riyadi mengatakan, gempa tersebut mengguncang wilayah Jawa Barat bagian selatan pukul 15.12 WIB kemarin (13/2). Kekuatan gempabumi tektonik yang terjadi di kedalaman 66 km tersebut diprediksi mencapai 5,1  skala richter (SR) di Samudra Hindia. Tepatnya, 33 kilometer arah tenggara Kabupaten Tasikmalaya.

“Dari perta guncangan, beberapa daerah di Jawa Barat seperti Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan Cilacap terdampak dari bencana tersebut. Namun, skala intensitas II SIG-BMKG atau III MMI,’’ jelasnya di Jakarta kemarin (13/2). Skala gempa II SIG-BMKG menunjukkan bahwa gempabumi belum berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan.

Dia menambahkan, gempa tersebut masuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman menengah di Zona Benioff akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia. Lempeng di wilayah tersebut memang terus bergeser 6,8 cm per tahun.

“Hingga laporan terakhir hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi  aktivitas gempabumi susulan,” imbuhnya.

Terkait potensi tsunami, BMKG menegaskan bahwa gempa tersebut tidak punya faktor pemicu tsunami. Karena itu dia mengimbau kepada warga di pesisir selatan Jawa Barat agar tetap tenang. “Kami mohon agar masyarkaat tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menilai bahwa gempa yang terjadi tiga hari berturut-turut tidak ada hubungannya. Dia mengatakan, tiga gempa tersebut ada dalam wilayah pertemuan lempeng atau sesar yang berbeda,” ujarnya.

Menurutnya, gempa merupakan salah satu bencana alam yang sulit diprediksi. Namun, kondisi geografis Indonesia yang memang dikeliling oleh lempeng dan sesar aktif memang menjadika Indonesia negara rentan gempa. Namun, gempa yang terjadi belum tentu menimbulkan resiko berbahaya.

“Dari yang kami selidiki beberapa hari ini, gempa-gempa yang terjadi masuk kategori yang sedang dan tidak berbahaya. Jadi, masyarakat juga tidak perlu khawatir,” ungkapnya. (ca/jpg)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …