POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan serapan APBD 2016 sebesar 93 persen pada 31 Desember mendatang. Dari nilainya yang mencapai Rp 29,8 triliun, hingga saat ini realisasinya mencapai Rp 26,47 triliun.
“Laporan dari Biro Keuangan serapan sekarang sudah mencapai 88,53% dari target,” ungkap Iwa saat dihubungi, Minggu (25/12/2016).
Iwa mengakui, target serapan sebesar 93 persen itu berkejaran dengan sisa waktu yang terpotong oleh agenda libur dan cuti bersama hari raya. Namun, dia mengaku sudah meminta seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyikapi sejumlah hal penting agar serapan bisa cepat.
Pertama, penyetoran uang persediaan kegiatan pada bendahara pengeluaran dilakukan paling lambat 31 Desember. Kedua, penerimaan dari sumber pendapatan daerah jasa giro bendahara pun disetor ke rekening kas umum daerah 31 Desember 2016.
“Karena 31 Desember jatuh pada hari Sabtu, maka penerbitan SP2D sebagai bagian akhir penerbitan proses tagihan dilakukan sampai 30 Desember. Untuk mengefektifkan sisa waktu, kami memerintahkan seluruh biro dan dinas memanfaatkan waktu libur untuk melengkapi dokumen tagihan, khususnya dokumen belanja modal,” bebernya.
Jika langkah itu diikuti OPD, pos seperti belanja modal dan serapan di Dinas Pendidikan, Kesehatan, Bina Marga, dan Biro Pengelolaan Barang Daerah untuk segera menyelesaikan sisa waktu. Sehingga pada 31 Desember target 93 persen bisa tercapai.
Menurutnya, terdapat tiga OPD yang penyerapannya sudah hampir 100 persen, yakni Inspektorat Provinsi (99,74%), Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (99%), dan Dinas Perkebunan (98,33%).
Sementara tiga serapan terbawah yakni Diskimrum, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perhubungan. “Kami meminta untuk mempercepat serapan. Memang, rata-rata OPD sudah di atas 72%, tidak ada yang di bawah itu,” katanya. (mun)
