POJOKBANDUNG,com, JAKARTA – Pernah lihat film Hunger Games? Film itu menggambarkan permainan bertahan hidup di hutan belantara. Musuh peserta, selain sesama peserta, adalah lingkungan alam liar beserta isinya. Pemenangnya, mereka yang terakhir hidup. Sadis.
Namun ternyata, permainan semacam itu ada yang bikin. Namanya Game 2: Winter. Ada 30 orang yang mendaftar untuk mengikuti permainan berbentuk reality show tersebut. Peserta akan ”dibuang” di pedalaman hutan belantara Serbia dan harus bertahan hidup dengan berbagai tantangan.
Jangka waktunya, sembilan bulan. Selama itu, mereka hidup mengandalkan keberanian, kecerdikan, dan daya tahan tubuh. Peserta yang separonya adalah perempuan, akan menghadapi alam liar dan binatang buas macam beruang serta serigala. Tak hanya itu, suhu udara yang bisa jatuh di minus 40 derajat Celsius, juga tantangan yang tidak bisa diremehkan.
Hadiahnya memang menggiurkan. Sebesar Rp 21,7 miliar boleh dibawa pulang pemenang. Peserta yang mengikuti acara ini berasal dari berbagai negara. Mereka dibekali pisau sebagai peralatan sehari-hari. Untuk makan, peserta harus berburu dan memancing. Untuk berteduh, mereka harus bikin pelindungan sendiri.
Namun, di antara semua itu, peraturannya lah yang bikin shock. Penyelenggara acara, taipan Rusia Yevgeny Pyatkovsky mengatakan kalau mereka tidak menerima klaim apapun dari peserta. ”Bahkan bila peserta terbunuh atau diperkosa,” kata lelaki 35 tahun itu. ”Kami tidak ada urusan dengan semua itu.” Edan.
Ditambahkan Pyatkovsky, semua itu akan tertuang dalam dokumen yang ditandatangani peserta sebelum permainan di mulai. Dalam perjanjian, ada juga pernyataan, ”Semua diizinkan. Berkelahi, alkohol, pembunuhan, pemerkosaan, merokok, apa pun.”
Gerak gerik peserta akan dipantau lewat kamera dua ribu kamera selama 24 jam non stop. Namun, peserta tidak bisa melihatnya. Untuk mengikuti ini, usia peserta minimal 18 tahun dan secara mental sehat. Mereka juga harus membayar Rp 2,2 miliar. Namun, ada peserta yang akan dipilih lewat online dan gratis.
Nanti sebelum permainan dimulai, peserta akan dilatih terlebih dahulu oleh mantan pasukan elit Rusia. ”Tidak akan ada kru kamera. Peserta akan dilengkapi kamera portable dengan baterai isi ulang,” sambungnya. Masyarakat bisa melihat tayangan tersebut mulai Juli 2017. Bagaimana? Tertarik mengikutinya?
(DAILY MAIL/tia)