POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Pemerintah dituntut lebih mampu menyejukan kondisi di masyarakat di tengah-tengah memanasnya politik saat ini. Hal ini penting agar persoalan yang ada tidak semakin berdampak negatif terhadap kehidupan bernegara.
Anggota DPR RI asal daerah pemilihan Kota Bandung dan Cimahi Ledia Hanifa mengatakan, informasi yang selama ini disampaikan pemerintah dan aparat penegak hukum cenderung menakut-nakuti masyarakat. Adanya ancaman disintegrasi bangsa yang dilemparkan ke publik tidak seharusnya dilakukan.
Dia pun memastikan, kebinekaan merupakan suatu keniscayaan bagi Indonesia. Berbagai perbedaan yang ada bukan menjadi alasan untuk terjadinya perpecahan. Selama ini, kata dia, kondisi persatuan dan kesatuan bangsa masih terjaga sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Itu luar biasa. Selama ini tidak ada permasalahan,” katanya di Bandung, kemarin (28/11).
Dia pun menilai, aksi unjuk rasa ke Jakarta pada 2 Desember mendatang merupakan hal biasa.
“Justru itu bentuk kedewasaan masyarakat, mereka menyatakan pendapatnya. Bukan berarti akan anarkis,” katanya.
Sementara, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan, ancaman perpecahan bangsa dan aksi makar jangan terlalu dibesar-besarkan. Menurutnya, rencana aksi 2 Desember di Jakarta tidak perlu ditakuti apalagi dianggap sebagai ancaman bagi keutuhan bangsa dan negara.
“Jangan berburuk sangka. Apalagi masyarakat Islam ini sangat beradab,” katanya seraya tidak meyakini adanya isu makar.
Deddy pun meminta aparat terkait agar tidak menghalang-halangi pengunjuk rasa yang akan ke Jakarta pada 2 November mendatang.
“Percayalah itu. Masa pemerintah enggak percaya ke rakyatnya yang memilih mereka,” katanya.(mun)