POJOKBANDUNG.com, BANDUNG–Masyarakat diminta berperan aktif dalam memberantas pungutan liar (pungli) di berbagai sektor.
Hal ini penting agar pemberantasan praktik tersebut bisa dilakukan secara maksimal. Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai pengukuhan Satlak Bersih (SABER) Pungli tingkat provinsi, di Gedung Sate,Jumat (18/11).
Dia mengatakan, praktik pungli tidak bisa ditolelir karena sudah sangat merugikan, baik bagi negara maupun masyarakat.
“Hilangkan segala jenis pungli yang ada. Jenis pungli yang besar atau kecil, yang jelas pungli,” kata Heryawan.
Masyarakat, lanjutnya, harus berani membongkar dan melaporkan pungli kepada aparat penegak hukum. Selain merugikan, hal ini akan menjadi kebiasaan negatif jika terus dibiarkan.
“Khawatir karena nilainya kecil, jadi dianggap biasa, enggak masalah. Padahal merugikan negara dan masyarakat. Meski kecil, kalau dari ratusan ribu orang bahkan jutaan, kan jadi besar,” bebernya.
Dia pun menegaskan, setiap petugas negara tidak boleh mengambil uang dari masyarakat terkecuali yang sifatnya retribusi resmi.
“Itu harus masuk ke kas negara, bukan ke kantung pribadi,” tegasnya.
Disinggung sektor-sektor mana saja di Jabar yang rawan pungli, dia tidak menyebutkannya.
“Tidak perlu menyebut sektor-sektor, kalau hanya menebak, malah jadi salah. Yang jelas pemprov berkomitmen menghilangkan pungli yang kecil apalagi besar di semua sektor,” bebernya.
Dia pun memastikan pemberantasan pungli bukan hal baru bagi Pemprov Jabar. Untuk menghilangkannya, pemprov sudah memberlakukan sejumlah program inovatif seperti e-Samsat dan pemberian TPP bagi aparaturnya.
“Bagi kami bukan hal baru. Bahkan pada 2016 ini jadi contoh, pilot project pencegahan korupsi dan pungli oleh KPK,” katanya seraya meminta pemerintah kabupaten/kota pun melakukan hal yang sama. (mun)