POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Seorang anggota kepolisian berseragam lengkap dengan body armor berbahan kevlar, tampak sibuk mengamankan sebuah kotak di Kantor DPRD Kota Cimahi. Hasil foto x-ray menunjukkan, isi kotak merupakan bom rakitan berdaya ledak tinggi.
Suasana hening di sekitar lokasi tak menghilangkan genting. Dengan teliti dan seksama, petugas memeriksa kotak dengan alat metal detector, lalu memasang alat penjinak. Bom tersebut dilengkapi semacam pengendali jarak jauh. Itu artinya, ledakan bisa terjadi kapan saja.
Setelah dilakukan upaya penjinakan, cepat-cepat ia menjauhi kotak. Tak sampai satu menit, bom meledak dengan keras memecah ketegangan di pagi itu. Tak ada warga yang terluka atau korban jiwa, semua berhasil dievakuasi setelah sebelumnya pihak intelejen kepolisian mendapat laporan adanya bom.
Di tempat lain, tepatnya di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi, Jalan Pesantren ratusan massa melakukan unjuk rasa. Mereka adalah simpatisan pendukung salah satu calon kepala daerah yang tidak puas dengan kinerja KPU, setelah hasil suara dinilai penuh kecurangan.
Satu orang provokator berhasil mengajak demonstran melawan ratusan petugas kepolisian yang sudah berjaga membentuk barikade. Bentrokan pun tak terhindarkan. Lemparan batu dan balok serta pembakaran kendaraan mewarnai keributan itu.
Himbauan hingga peringatan pihak kepolisian tak digubris massa yang mulai tidak terkendali. Tindakan pengamanan terpaksa dilakukan dengan melepas anjing K-9 dan pengerahan mobil anti huru hara.
Kendaraan taktis dilengkapi water canon itu menembakan air deras ke arah pengunjuk rasa. Teriakan hujatan yang tadinya menggema, perlahan mulai mereda. Massa berhamburan menghindari tembakan air. Barisan polisi secara perlahan-lahan maju memukul mundur ratusan pengunjuk rasa hingga membubarkan diri dan meninggalkan lokasi. Provokator pun berhasil diamankan.
Semua kejadian dan lokasi tersebut merupakan skenario yang digambarkan dalam simulasi sistem pengamanan (sispam) Pilkada Kota Cimahi yang digelar oleh Polres Cimahi di Lapangan Brigif, Jalan Terusan Sudirman, Rabu (26/10/2016).
Acara tersebut disaksikan langsung Kapolda Jabar Irjen Pol Bambang Waskito, Pangdam III Siliwangi Mayjend TNI Herindra, seluruh pasangan Calon Walikota dan wakil Walikota Cimahi, dan ratusan masyarakat.
Selain penjinakan bom dan pembubaran massa yang ricuh, sejumlah skenario pengamanan ditampilkan. Di antaranya, pengamanan distribusi kotak suara, pengamanan masa kampanye, pengamanan masa pemungutan suara, pengamanan masa penghitungan suara dan melakukan penyelamatan tim taktis terhadap anggota KPU yang diculik oknum. Tak hanya itu, simulasi juga diwarnai drama penyelamatan calon walikota yang akan diserang oleh massa lawan, dan pembubaran massa dengan senjata api berpeluru karet.
Layaknya film laga, beberapa bangunan replika dari kantor DPRD, Kantor KPU dan suasana perkotaan dibuat semi permanen untuk mendukung atraksi simulasi. Simulasi sispam sedikitnya melibatkan 1.500 personel polisi. Beberapa kendaraan taktis dan helikopter pun ikut unjuk gigi.
Ditemui usai acara, Kapolda Jabar, Irjen Pol Bambang Waskito mengatakan bahwa simulasi yang dilakukan merupakan asumsi dari kejadian sebenarnya yang bisa saja terjadi. Sehingga, pihak keamanan bisa siap dengan segala tindakannya.
“Semuanya wilayah kita anggap rawan, kalau tidak begitu nanti bisa santai-santai. Kita harus under estimate mengenai hal keamanan. Semua kita anggap rawan, supaya kita siap,” pungkasnya. (bbb/sry)