POJOKBANDUNG.com, SOREANG – Kabupaten Bandung darurat kekerasan dan pelecehan terhadap anak. Terbukti Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) sering mendapatkan laporan dan informasi kasus tersebut. Dalam satu minggu, kita menerima informasi satu kasus kekerasan pada anak,” kata Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina Naser, Kamis (6/10).
Menurut Kurnia, darurat pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak, dimaknai makin banyak anak yang menjadi korban. Walaupun hal itu menjadi fenomena nasional sejak dulu.
“Masalah pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak, ibarat mengurai benang kusut yang harus ada solusi dalam penangannya,” katanya.
Semakin banyak media, kata dia, yang menginformasikan kejadian itu, semakin banyak pula warga yang melaporkan.
“Tapi media juga disaat memberitakan harus memberikan solusi penanggulangannya. Jangan sampai mengangkat informasi tapi tidak memberikan solusi,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi kejadian itu, lanjut Nia, sudah ada kebijakan Bupati Bandung untuk membiasakan Magrib mengaji.
“Magrib mengaji itu untuk mencegah penggunaan gadget pada anak. Untuk itu, kebiasaan Magrib mengaji jangan sampai ditinggalkan,” tuturnya.
Dalam pencegahan juga, sejumlah pihak sudah melakukan penandatangan fakta integritas. Pihaknya juga berusaha untuk bersinergi dengan sejumlah pihak, dalam upaya pencegahan tersebut sebagai tanggung jawab moral.
“Masyarakat juga harus melaporkan jika ada kejadian itu, sebagai upaya penyelesaian. Media juga harus memberikan dan mencarikan solusi,” pungkasnya. (cr4)