POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pembukaan PON XIX/ 2016 yang berlangsung pada, Sabtu (17/9) malam, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sejatinya bisa dinikmati semua lapisan masyarakat terutama warga Jabar. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan suasana di laur stadion dimana hampir ribuan warga tidak bisa masuk hanya karena tidak kebagian tiket.
Warga yang tidak kebagian tiket nampaknya harus rela melihat upacara pembukaan PON di luar stadion melalui tujuh layar yang disediakan pihak panitia. Padahal, pelaksanaan hajat ini digadang-gadang adalah acara paling megah sepanjang sejarah.
Rusman (26) salah satunya, sejak pukul 16.00 WIB bersama lima temannya berangkat dari kawasan Rancaekek menuju GBLA hanya untuk melihat atraksi kembang api. Namun, niat tersebut harus kandas sesampainya di Stadion karena tidak diperkenankan masuk oleh panitia.
“Saya tahu yang tidak punya tiket tidak bisa masuk tapi saya juga bingung dari kemarin-kemarin mencarinya kemana. Apakah ini bisa disebut hajat warga Jabar, kalau mau acaranya diruang terbuka agar semua mata bisa melihat,” keluhnya saat ditemui usai acara, Sabtu (17/9).
Dipihak lain, salah seorang panitia (LO) yang menjaga layar di Zona Merah mengatakan, untuk warga umum yang tidak punya tiket tidak bisa masuk selain keterbatasan kapasitas tempat duduk juga menjaga keamanan di dalam stadion agar tidak membludak.
“Panitia sudah menyiapkan 7 layar untuk penonton dan itu sesuai perintah dari PB PON,” ungkapnya.
Upacara pembukaan PON XIX juga dinilai memiliki tingkat kemanan super ketat. Hal tersebut terjadi saat para awak media yang meliput ke dalam stadion dilarang membawa makanan dan minuman dan semua barang terpaksa disita pihak kemanan. Padahal, para awak media datang sejak pukul 16.00 WIB sedangkan acara hingga 22.00 WIB. Tidak hanya itu, warga yang hendak menonton pun tidak luput dari pemeriksaan petugas keamanan, seperti Aqua, Roko, korek bensin, makanan, dan cemilan lainnya disita petugas dan bisa diambil saat upacara selesai. Namun, kesan amburadul kembali terjadi makanan dan barang bawaan yang dititipkan seolah dibiarkan dan dijadikan rebutan saat hendak diambil.
Siang harinya Radar Bandung menyempatkan datang ke Stadion GBLA untuk memantau kondisi usai upacara pembukaan
, mulai dari sampah dan meninjau fasilitas yang kemungkinan rusak akibat banyaknya warga yang datang tadi malam. Namun, saat izin masuk melalui gerbang utama petugas yang berjaga tidak memperkenankan dengan alasan menjaga keamanan.
“Intruksi dari PB PON siapapun tidak boleh masuk, ‘punten nyak kang, tiga hari lagi baru bisa karena semua panitia selama tiga hari ke depan sedang istirahat,” paparnya.
Dari luar nampak aparat kepolisian dengan mobil patroli tetap berjaga di sekitar area stadion, selain itu para pekerja sedang sibuk mengangkat besi dan tihang bekas panggung yang semula dipasang untuk tenda-tenda stand di luar stadion. (arh)