Penduduk Miskin Jadi Kendala

SOREANG – Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung dipercaya mewakili Kabupaten Bandung dalam Lomba 10 Program PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan Penilaian 5 Lomba dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK-BBGRM Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) 2016.

Hal itu terungkap pada kegiatan Penerimaan Tim Penilai Monitoring dan Evaluasi (Monev) Lomba PKK Provinsi Jabar di Aula Kantor Desa Cibiru Wetan, Senin (29/08).

Secara resmi, tim penilai di Di bawah pimpinan, Hj Tri Wigati Ningrum, tersebut diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Sofian Nataprawira di dampingi Kepala BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa) Kabupaten Bandung, Eros Roswita dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina Dadang M. Naser.

Dalam sambutannya, Sofian mengatakan, pemerintah daerah masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam memperbaiki kesejahteraan keluarga. Tercatat, walaupun sudah mengalami penurunan, sampai saat ini jumlah Rumah Layak Tidak Huni (RLTH) sebesar 54.452 unit rumah.

Persoalan lain yang harus segera dituntaskan juga, menurut Sofian adalah jumlah penduduk miskin pada tingkat kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya, Kabupaten Bandung berada pada posisi pertama. Sementara di tingkat Jawa Barat, Kabupaten Bandung berada di posisi ke empat.

Keberadaan Tim Monev Jabar, dinilai Sofian dapat memberikan gambaran tentang pemahaman yang benar dan utuh terhadap peran, tugas dan fungsi PKK sebagai mitra pemerintah daerah.

“Jika peran tersebut dapat diaplikasikan secara nyata, semua persoalan pembangunan di daerah dapat diselesaikan bersama-sama,” harap Sofian.

Tim penilai, Tri Wigarti Ningrum mengatakan, setiap tahun, kegiatan PKK di Kabupaten/Kota di evaluasi. “Evaluasi ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan program-program PKK di daerah bisa teraplikasikan secara nyata, dampak kesejahteraan masyarakat yang diharapkan pun dapat terwujud,” ucap Tri.

Tri berharap, kegiatan penilaian dapat memicu semangat kader-kader daerah dalam melaksanakan peran dan fungsinya.

“Semangat untuk menyandang juara pun harus ada, itu sebagai bentuk motivasi diri meningkatkan keinginan memajukan pembangunan di daerahnya,” ucapnya pula.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina Dadang Naser dalam kesempatan itu mengungkapkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kecamatan Cileunyi tertinggi di Kabupaten Bandung.

Keberhasilan wilayah di bawah pimpinan Camat Wawan Ridwan tersebut, menurut Kurnia sebagai hasil kerjasama dan dukungan kecamatan, desa, PKK dan masyarakat.

“Ini merupakan potensi besar yang harus Kami terus berdayakan dalam menyumbang raihan IPM Kabupaten Bandung di Jawa Barat,”ucap Kurnia.

Seperti diketahui, raihan IPM Kabupaten Bandung pada 2015 lalu percepatan peningkatannya cukup tinggi di Jawa Barat. Pada tahun 2014, IPM Kabupaten Bandung bearada di 75,69 point mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 0,76 % menjadi 76,45 point di tahun 2015.

Pertumbuhan IPM Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina sedikit banyak dipengaruhi oleh kegiatan PKK. Jika diurai, lanjut Kurnia indikator pendidikan, kesehatan dan daya beli termasuk dalam cakupan 10 Program PKK.

Di bidang pendidikan, tambah Nia–sapaan akrab–istri Bupati Bandung ini, para kader ikut membina anak usia dini. Dalam aspek kesehatan, POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) menjadi wadah berbagi informasi kesehatan masyarakat dan pada aspek daya beli, dalam program PKK ini tercakup bagaimana kegiatan kader untuk memberdayakan masyarakat dalam peningkatan pendapatan ekonomi.

“Saya yakin, jika kegiatan PKK ini teraplikasikan dengan baik, menjadi salah satu penyumbang point dalam peningkatan IPM di Kabupaten Bandung,” imbuhnya pula. (*/bwo)

loading...

Feeds

BYD M6 Diperkenalkan di GIIAS Bandung 2024

POJOKBANDUNG.com – Setelah sukses memperkenalkan kendaraan listrik (EV) unggulannya di GIIAS Jakarta dengan total pemesanan mencapai 2.920 unit, serta di …