POJOKBANDUNG.com, LEMBANG – Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang, Lembang, Bandung Barat menjadi medan pertempuran atau palagan perang tomat. Ratusan warga Kampung Cikareumbi terlibat rempug tarung adu tomat atau perang tomat yang terjadi setiap satu tahun sekali.
Berbagai cara dilakukan orang untuk membuang segala macam bentuk hal buruk atau sifat yang tidak baik. Bagi masyarakat Kampung Cikareumbi Desa Cikidang Kec. Lembang Kab. Bandung Barat, membuang sial dilakukan dengan cara unik yakni dengan perang tomat atau yang biasa disebut Rempug Tarung Adu Tomat oleh warga setempat, Rabu (4/11/2015).
Tidak hanya ratusan warga Kampung Cikareumbi, puluhan tamu undangan maupun wartawan ikut campur dalam perang tomat yang dimulai pada saat siang setelah adzan dzuhur berkumandang.
Diawali dengan ritual ngaruat bumi dan hajat lembur dilakukan sesepuh kampung diikuti ratusan warga. Ritual ngaruat bumi dan hajat lembur ini merupakan wujud rasa Syukur warga Kampung Cikareumbi, Cikidang Lembang atas limpahan rahmat dan syukur dari Yang Maha Kuasa.
Ritual diawali dengan membersihkan mata air yang ada di kampung tersebut. Selanjutnya diikuti dengan doa ijab kabul syukuran atas nikmat yang Allah berikan pada warga kampung. Usai ngaruwat dan hajat lembur dilanjutkan dengan arak-arakan berbagai kesenian tradisional dan hasil bumi keliling desa.
Usai arak-arakan, kemudian dilanjutkan dengan perang tomat yang merupakan puncak dari ngaruwat dan hajat lembur. Seluruh warga kampung memang sudah menunggu perang tomat tersebut.
Begitu ritual peperangan usai, masyarakat langsung merangsek untuk mengambil tomat yang sudah disediakan disepanjang jalan. Sebanyak 2 ton tomat dihabiskan warga dalam perang-perangan ini, tomat yang digunakan adalah yang sudah busuk. Makna yang tersirat dari perang tomat busuk ini adalah sebagai simbol pembuangan sifat buruk manusia. (bie)