POJOKBANDUNG.com, BANDUNG-Untuk meningkatkan kinerja, ketahanan dan daya saing, bank bjb mengadakan Sosialisasi Program Transformasi BPD.Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengatakan, kegiatan ini merupakan stimulus.Mengingat dari jumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang jumlahnya cukup banyak, kondisinya tidak sama.
“Ya untuk pemerataan lah.Walau bank bjb sebagai BPD yang terbesar, kita nggak mau egois.Kita ingin tularkan kepada BPD yang lain sebagai rumpun dan mitra kita,” ujarnya di Trans Luxury Hotel, Senin (29/8).
Jika semua BPD digabungkan, kata Irfan, asetnya sangat besar sekali dan menempati sebagai bank terbesar keempat di Indonesia.
“Kerjasama yang saat ini mungkin dilakukan yaitu minimal layanan teller dan teknologi informasi (IT),” ungkapnya.
Untuk mendukung transformasi tersebut, diperlukan komitmen dan dukungan dari semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam hal ini terutama pemerintah daerah (Pemda) dan DPRD untuk terus mendorong perubahan BPD untuk lebih baik lagi ke depan.
“Ini merupakan inisiatif strategis karena akan berdampak besar terhadap pembangunan ekonomi daerah,” imbuhnya.
Acara sosialisasi ini diikuti oleh seluruh stakeholders yang meliputi jajaran tinggi pejabat di Jawa Barat dan Banten mulai dari gubernur, bupati dan walikota, dan ketua DPRD provinsi, kabupaten dan kota serta pejabat tinggi lainnya dan diisi oleh narasumber dari OJK yaitu Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah dan Asbanda.
Dikatakan, kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Kementerian Dalam Negeri yang telah ditandatangani bersama di Istana Merdeka pada saat peluncuran Program Transformasi BPD beberapa waktu lalu.
“Serta dalam upaya meningkatkan pemahaman, komitmen pengurus dan dukungan dari segenap pemangku kepentingan terhadap peningkatan peran BPD dalam pembangunan daerah,” tegas Irfan.
Berbicara mengenai BPD, jelas Irfan, bank bjb merupakan bank yang terlahir sebagai BPD yang kini telah bertransformasi dalam kancah nasional dengan berkontribusi lebih dari 18% terhadap total aset BPD.
Menurutnya, sampai dengan Semester I tahun 2016, bank bjb telah membukukan kinerja yang cukup membanggakan.Tercatat, laba bersih tumbuh signifikan sebesar 56,3% secara year on year (y-o-y) atau sebesar Rp 905 miliar.Kredit yang disalurkan tercatat sebesar Rp 60,1 triliun atau tumbuh sebesar 15,2% (y-o-y) dengan kualitas kredit yang membaik atau rasio kredit bermasalah (NPL) berhasil ditekan menjadi sebesar 2,0% atau turun dibandingkan Juni 2015 lalu yang mencapai 3,6%.Selain itu, bank bjb pun terus melakukan efisiensi dalam operasional, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat sebesar 77,5 serta penyaluran kredit yang optimal dengan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) ideal sebesar 88,1 %.
“Sebagai BPD terbesar dengan jaringan yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia yang menjadikan bank bjb sebagai 15 bank nasional terbesar, kami sangat memahami pentingnya sebuah transformasi dan mendukung penuh terimplementasinya program transformasi BPD,” ungkapnya.
“Mindset, culture, keterbukaan, transparansi, profesionalisme, lembaga yang kuat serta berdaya saing, telah dibangun sejak lama dan menjadi sebuah milestone transformasi bank bjb,” lanjut Irfan.(*).