POJOKBANDUNG.com, BANDUNG– Belum habis putaran pertama turnamen TSC A 2016, Persib Bandung sudah berganti tiga kali stadion yang digunakan untuk menjamu tim lawan. Sebut saja Stadion Si Jalak Harupat, Kab Bandung, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), dan yang terakhir di Stadion Pakansari.
Persib main di Si Jalak Harupat Sebanyak tiga kali. Pertama melawan Sriwijaya FC (30/4) dengan hasil 1-1. Kemudian melawan Bali United (14/5) menang 2-0. Lalu melawan Madura United (28/5) dengan hasil 0-0.
Setelah melawan Madura United di kandang, Persib harus berpindah home base, sebab pada saat itu Si Jalak Harupat diproyeksikan dipakai untuk pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat.
Karena awalnya diproyeksikan untuk PON, Persib memilih GBLA untuk menjamu lawannya pada lanjutan TSC A. Dimana di stadion berkapasitas 38 ribu penonton itu Maung Bandung melangsungkan empat pertandingan.
Pertama anak asuh Djadjang Nurjaman itu melawan Mitra Kukar (18/6) menang 2-0. Lalu menjamu PSM Makasar (2/7) dengan hasil 3-2 untuk Persib. Kemudian melawan Persija (16/7) hasil 0-0 untuk kedua tim. Terakhir di GBLA menjamu Persela (29/7) Persib menang 1-0.
Persib pun kembali terusir dari GBLA, sebab stadion yang terletak di Kota Bandung itu dijadikan venue untuk pembukaan dan penutupan PON. Setelah pada awalnya Si Jalak Harupat yang diproyeksikan untuk gelaran tersebut tidak jadi.
Setelah terkatung-katung Persib akhirnya akan berpindah ‘rumah’ lagi. Kali ini pilihan jatuh kepada Stadion Pakansari, Cibinong Kab Bogor. Di Pakansari, rencananya Persib akan melangsungkan empat laga. Yang pertama melawan Barito Putra (13/8), lalu melawan Arema (27/8), kemudian PBFC (3/9), dan terakhir melawan Persiba (1/10).
Mengawali perpindahan home base selalu memenangkan laga, pelatih Persib Bandung Djadjang Nurjaman menanggapi santai fenomena itu. Menurutnya itu merupakan hal yang kebetulan.
“Saya lebih melihat kepada bermain di GBLA (Gelora Bandung Lautan Api) ataupun Pakansari itu adalah partai kandang untuk Persib. Kita harus ambil keuntungan bermain di kandang,” ucap pelatih yang akrab disapa Djanur itu saat ditemui di Mes Persib, Senin (15/8).
Menurutnya ia hanya menyampaikan motivasi kepada pemainnya untuk penuh motivasi walaupun bermain kandang bukan di kandang yang sebenarnya.
“Ya cukup representatif untuk sekelas kompetisi di Indonesia,” kata Djanur. (pra)