Proyek Bendung Macan Diprotes Petani Subang

petani subang demo

Para petani yang tergabung dari beberapa Gapoktan Subang kembali melakukan aksi protes di lokasi proyek normalisasi saluran sungai (SS) Bendung Macan di Desa Mekarwangi, Kecamatan Pagaden Barat Subang oleh PT Berantas, Senin (2/11).

SUBANG-Merasa tidak ditanggapi atas tuntutannya, para petani yang tergabung dari beberapa Gapoktan dari tiga kecamatan, Senin (2/11/2015) kembali melakukan aksi protes di lokasi pengerjaan proyek normalisasi saluran sungai (SS) Bendung Macan di Desa Mekarwangi, Kecamatan Pagaden Barat oleh PT. Berantas.

Dalam aksi kali ini, massa yang mendatangi lokasi pengerjaan proyek itu jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan saat aksi sebelumnya. Dalam aksi kali ini turut melibatkan dari berbagai kalangan, seperti ulu-ulu (mitra cai) termasuk para perangkat pemerintahan desa dari tiga kecamatan, yakni, Kecamatan Binong, Pagaden, dan Pagaden Barat Kabupaten Subang.

“Sebelum direalisasikan tuntutan itu kami akan terus melakukan aksi.Kami minta kepada pihak PT.Brantas segera melakukan perbaikan pengerjaan normalisasi.Harus diperlebar dan diperdalam, supaya tampungan airnya lebih besar, sehingga tidak meluap atau menimbulkan banjir,” ujar  Raswad, petani Desa Kediri Kecamatan Binong, kepada Radar Bandung

Menurut dia, lebar saluran yang saat ini tengah dikerjakan,lebarnya hanya 12 meter,kondis ini sangat merugikan pihak petani.Karena akan sangat berpengaruh terhadap kapasitas daya tampung air.

“Artinya,daya tapung air sudah bisa dipastian akan berkurang, yang rugi kan petani,karena debit air jadi berkurang.Sementara pasokan air harus dibagi-bagi ke seluruh areal pesawahan,”jelasnya

Sementara itu Caswan petani Desa Kediri lainnya,mengatakan, saluran Bendung Macan mengairi areal pesawahan seluas 13.700 hektar, tersebar di puluhan desa di empat kecamatan. Yakni Pagaden Barat, Pagaden, Binong dan Cikaum.

“Untuk di desa Kediri saja ada 300-an hektar sawah yang mengandalkan pasokan air dari Bendung Macan. Kalau normalisasinya gak bener, kami bisa tak kebagian air, terutama di musim kemarau,”katanya

Menanggapi aksi protes warga,pihak kontraktor PT Brantas,melalui perwakilannya  Sakur, didampingi pelaksana lapangan,Bram,mengaku siap memenuhi tuntutan para petani, untuk melaksanakan memerbaiki pekerjaan.

“Kami siap memenuhi keingina para peteni,meluruskan dan memerdalam saluran, yang semula berkelok. Namun, untuk meluruskan saluran yang menikung, kami harus koordinasi dengan Dinas Bina Marga, dan menunggu keputusannya. Sebab, ini kewenangan Bina Marga,”tegas Sakur.

Selanjutnya,untuk pelebaran saluran yang lebarnya mencapai 12 meter,itu sesuai dengan panjang jembatan. Selanjutnya, sisa bantaran di kawasan Talang Air yang sebelumnya tidak dikeruk, sekarang sudah dibenahi.

“Selain itu kami juga telah memasang papan pengumuman proyek di lokasi Bendung Macan, agar masyarakat tahu rincian kegiatannya PT Brantas yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” jelasnya

Namun, saat disinggung terkait jumlah pagu anggaran proyek itu,Ia enggan untuk menyebutkannya.

“Kami tidak tau persis berapa nilai anggarannya.Hanya saja, paket pekerjaan yang kami laksanakan ada beberapa lokasi, diantaranya saluran Bendung Macan dan saluran Jengkol Sukamandi Kecamatan Ciasem yang panjangnya sekitar 100 kilometer. Yang Bendung Macan, panjangnya sekitar 12 kilometeran.Dengan waktu pengerjaannya selama 1,5 tahun,” pungkasnya. (anr)

Feeds