POJOKBANDUNG.cpm, NGAMPRAH – Harga tanah di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) naik hingga 10 kali lipat. Hal tersebut disebabkan adanya pembebasan lahan di daerah tersebut. Menurut kepala Desa Cilame Aas Moch Asor, naiknya harga tanah dibarengi dengan pembangunan perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
”Sebelum Ngamprah dijadikan sebagai Ibukota Kabupaten Bandung Barat, harga tanah di satu lokasi hanya Rp48 ribu/meterpersegi,” Kata Aas kepada wartawan, di Ngamprah, Selasa (9/8/2016).
Tahun ini, harga tanah naik sekitar 10 kali lipat menjadi Rp 500 ribu per meter persegi. Sedangkan untuk tanah di pinggir jalan, kata dia, mengalami kenaikan menjadi Rp15 juta per tumbak (Red, 14 meter persegi). Dia mengatakan sembilan tahun yang lalu hanya sekitar Rp 5 juta per tumbak (red-14 meter persegi).
”Ini memang seiring dengan perkembangan lokasi. Tahun ke tahun tanah itu akan terus naik,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sebagian besar tanah yang lokasinya di pinggir jalan sudah berpindah kepemilikan. Tidak lagi dimiliki warga pribumi melainkan oleh warga pendatang ?dari Kota Bandung dan sekitarnya.
”Kebayakan memang tanah-tanah di Cilame ini untuk investasi saja. Untuk yang sudah dibangun hanya beberapa saja,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, harga tanah yang paling murah berada di Kampung Cibodas sekitar Rp2 juta per tumbak (red-14 meter persegi,). Hanya saja lokasinya menjorok ke dalam dengan lokasi sekitar masih berupa kebun.
”Kalau untuk tanah kas desa harapan kami jika dibangun oleh pemkab bisa diganti oleh tanah lagi. Sejauh ini kami juga belum mengetahui kapan pembebasannya,” ujarnya.
Sementara itu, sebagian tanah di Cilame masuk dalam zona pembebasan untuk pusat pemerintahan. Diantara tanah yang masuk zona berstatus tanah kas desa. Luasnya ?mencapai sekitar 7.00 meter persegi (red-0,7 hektar) yang tersebar di Kampung Babakan Bilik, Cinangela, dan Cijamil.
Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Bandung Barat Nani Ridariani mengungkapkan, target pembebasan lahan secara total untuk Kantor Pemkab Bandung Barat ini mencapai 100 hektare.
”Kita targetkan bisa membebaskan hingga 100 hektare. Tahun depan akan kita bebaskan untuk tanah di Desa Cilame,” ujarnya.
Saat ini, dari 100 hektar tersebut baru terbebaskan seluas 53,7 hektar dan sisanya 46,3 hektare lagi. Sisa yang belum dibebaskan lokasi berada di dua desa yakni Desa Mekarsari dan Cilame. (bie)