POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Proyek penataan Kantor Pemkab Kabupaten Bandung Barat masih bermasalah. Pengiriman matrial pengecoran jalan kerap datang terlambat. Rata hanya 5-7 rit per
hari yang artinya jika dikalikan 6 m3 kapasitas per rit, hanya memenuhi dikisaran 40 m3 per hari, dan sering terlihat molor sampai dini hari pengirimanya.
“Setelah kami investigasi ternyata pemegang KSO Promix masih banyak kontrak dengan tempat lain hingga tidak menjadi prioritas. Contoh pagi hari kirim ke daerah Maribaya sorenya baru bisa mengirim ke lokasi Pemda KBB,” ujar Dona Hermawan Direktur Pemerhati Pembangunan Pemerintah, (8/8/2106).
Sementara untuk kegiatan pengecoran pengamatan secara teknis tidak terliaht kekurangan. Dona mengaku kaget, ternyata para pekerja dan super visor lapangannya dalam
proyek ini sebagai subcont engenering dan pekerja adalah putra daerah Ngamprah yang mendorong dan memacu progres dan kualitas.
“Kami pikir mereka punya kapasitas. Menurut gambar rencana tidak memakai pasir sebagai bantalan, dan ini janggal, dan apa mungkin pemasangan beton pracetak mampu di idealkan pemasanganya ketika setiap partisi nanti dipasang. Karena sifat media ini kaku jika tidak menyiapkan lantai kerja sebagai acuan elevasi dan standard pemasangan u-dicht,” jelas Dona.
Dona tidak mementingkan proses lelang yang diperdebatkan ketika promix menjadi pemenang. Setelah sepuluh hari kerja pihaknya mengikuti progres dan metode pelaksanaan pekerjaan.
“Kita menduga ada yang salah dari mulai perencanaan dan metode pelaksanaan yang mengakibatkan terjadinya lost progres di lapangan,” sebutnya.
Soal itu, lanjut Dona, terjadi lantaran mentahnya koordinasi pelaksana dengan pihak readicont sebagai penerima agrrement KSO tentang pengadaan material coran.
“Mereka selalu terlambat mengirim material coran dan terbatas,” tandasnya. (bie)