POJOKBANDUNG.com, CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi berencana membangun rumah susun sederhana sewa (Rusunawa). Hal tersebut setelah angka kesenjangan antara jumlah terbangun dengan jumlah kebutuhan rakyat (Backlog) mencapai 22.000 unit.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Permukiman dan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi Agus Hapriyadi.
“Rusunawa tersebut akan didanai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pemerintah Daerah hanya bertugas untuk menyediakan lahan,” ujarnya, kemarin.
Namun, pihaknya mengaku kesulitan mencari lahan yang pas. Daerah Cibeber merupakan daerah yang menjadi opsi.
“Rencananya dibangun di daerah Cibeber, tapi kami belum mendapatkan lokasi yang pas,” terangnya.
Luas lahan yang dibutuhkan minimal mencapai 5.000 meter persegi untuk satu twin block. Apabila Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sudah terpenuhi, maka pemkot wajib melakukan pembebasan lahan.
Jumlah twin block yang telah terbangun di Kota Cimahi mencapai 11 menara dengan menampung 800 kepala keluarga (KK). Lebih lanjut dirinya berharap agar pemerintah pusat segera melakukan serah terima rusunawa yang dibangun di Cigugur.
“Sekarang ini kami sedang memproses serah terima rusunawa Cigugur. Kami harapkan bisa selesai secepat dan bisa ditempati masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal,” ujarnya.
Berdasarkan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) jumlah rumah di Cimahi yang termasuk kategori rutilahu mencapai 22.000 unit. Dari jumlah tersebut harus disortir lagi dan dilakuakn perbaikan.
“Setelah dipilah lagi ada 15.000 unit rumah yang termasuk kategori rutilahu,” ujarnya. (bbb)
