POJOKBANDUNG.com, MAJALAYA – Sebanyak 1.068 botol miras yang masih dikemas dalam 89 dus disita oleh Polsek Majalaya, diduga miras tersebut merupakan stock untuk diedarkan saat Idul Fitri.
Kapolsek Majalaya, Kompol Wowon Haryono mengatakan, sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya, pihaknya terus melakukan operasi cipta kondisi.
“Setiap Idul Fitri wilayah Majalaya cukup rawan terhadap peredaran minuman keras, makanya kami terus melakukan penyelidikan di lapangan,” tutur Wowon, Senin (27/6).
Dari hasil penyelidikan, pihaknya menemukan 89 dus miras dan 12 jerigen tuak siap edar yang dijual di sebuah ruko di Kampung Sangkali RT 04/05 Desa Bojong Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.
Dalam menjalankan usahanya, pemilik ruko yang bernama SB (36), mempunyai sebuah gudang penyimpanan.
“Dia hanya menaruh sedikit saja di ruko, sebagian besar miras disimpan di komplek kontrakan yang difungsikan sebagai gudang,” ungkapnya.
Kawasan Majalaya sendiri termasuk rawan terhadap peredaran miras, terutama saat Idul Fitri. Diduga miras tersebut sebagai stock untuk dijual saat malam takbiran.
“Setiap Idul Fitri, biasanya banyak anak muda yang berpesta minuman keras,” ujarnya.
Miras kata Wowon merupakan salah satu pemicu terjadinya tindak kekerasan, dengan diamankannya ribuan botol miras, diharapkan keamanan dan ketertiban saat Idul Fitri bisa tercipta.
Atas perbuatan, pemilik ruko dikenakan Perda Kabupaten Bandung dengan ancaman kurungan tiga bulan dan denda lima juta rupiah.
“Kami akan terus melakukan penyisiran peredaran miras di wilayah hukum kami, mudah-mudahan bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal yang dipicu oleh menenggak miras,” katanya.
Sementara itu, Bupati bandung, Dadang M Naser meminta kepada anak muda untuk tidak melakukan pesta minuman keras saat Idul Fitri nanti.
“Banyak anak muda yang suka mengadakan pesta miras. Saya meminta Satpol PP untuk terus melakukan operasi penjualan miras, karena di Kabupaten Bandung sudah mempunyai perda peredara miras sampai nol persen,” katanya. (mld)
