Musala di Desa Cilame Terancam Longsor Susulan

Dua orang bocah mengamati retakan tanah akibat longsor melanda mengancam desanya. (habibie)

Dua orang bocah mengamati retakan tanah akibat longsor melanda mengancam desanya. (habibie)

 

POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH–Akibat hujan deras Selasa (7/6) lalu yang menyebabkan longsor di Kompleks Perumahan Ghara Bukit Raya 1 RT 4/12, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat membuat musala At Taubah terancam longsor susulan.

Menutut Lilis (49) salah satu warga RT 4/12 Kompleks Perumahan Ghara Bukit Raya 1, kini warga masih menggunakan musala tersebut untuk kegiatan ibadah termasuk salat tarawih.

“Musalanya masih dipakai seperti biasa, salat dan pengajian, bahkan dipakai tarawih juga. Hari pertama penuh sekarang juga masih penuh,” kata Lilis saat sitemui di lokasi, Jumat (10/6).

Berdasarkan pantauan di lokasi, Musala At Taubah memang terletak di atas tebing tinggi. Di depan musala tersebut terdapat selokan yang mengalirkan air langsung pada aliran sungai di bawahnya. Aliran air dari selokan tersebutlah yang menyebabkan longsor.

Longsor sepanjang tiga meter lebih dengan ketinggian tebing sekitar lima meter tersebut hanya berjarak sekitar tiga meter saja dari musala. Untuk sementara pihak DKM menutup atau membatasi dengan pagar besi agar anak-anak tidak bisa bermain di sekitar longsoran.

Setiap minggunya musala tersebut dipakai pengajian ibu-ibu setiap Kamis malam. Dan musala tersebut setiap harinya juga dipakai ibadah solat berjamaah oleh sebagian warga kompleks E7 RT 4 dan 7 RW 12. “Kayak kemarin sebelum memasuki bulan puasa ada pengajian menyambut bulan ramadan. Selain itu kalau ada apa-apa memang kami sering menggunakan musala itu,” tutur Lilis.

Menurut Lilis longsor memang pernah terjadi sebelumnya, bahkan cukup sering katanya. “Udah sering longsor cuma sedikit-sedikit, itu juga udah pernah diperbaiki udah ditembok tapi longsornya makin maju,” ujarnya.

Dikatakannya longsor tersebut juga disebabkan oleh derasnya air dari selokan di depan musala. “Jadi air dari selokannya rembes ke dalam tanah di bawah musala, terus tanahnya jadi gembur (labil) jadi mudah longsor,” tuturnya.

Sebagai pengguna musala Lilis juga merasa khawatir terlebih banyak juga anak-anak yang sering bermain dan melihat-lihat lokasi longsor karena penasaran. Selain musala tersebut memang terdapat mesjid lain, namun jaraknya cukup jauh.

“Inikan musala yang dipakai oleh dua RT kalau yang di Jabal itu untuk umum. Kalau anak-anak di sini juga ramai, abis gimana lagi ke mesjid Jabal Rahman mungkin kejauhan,” ujarnya.

Salah satu warga juga Ibu Amir (50) mengatakan, khawatir terjadi longsor susulan apabila terjadi hujan deras seperti beberapa hari lalu.

“Khawatirlah soalnya posisinya di tebing, gantung gitu, dari awal pembangunan juga sudah khawatir, sudah dua kali longsor kalo enggak salah, apalagi kalau hujan gede lagi,” tutur Amir.

Dirinya berharap segara dilakukan perbaikan pada kirmir mesjid tersebut. “Mudah-mudahan dapat segera diperbaiki, biar bisa lebih tenang lagi,” pungkasnya. (bie)

loading...

Feeds

POJOKBANDUNG.com – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mengumumkan kerja samanya dengan Universitas Pasundan (Unpas) melalui penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum …