POJOKBANDUNG.COM, BANDUNG – Belum ada tim yang mampu mengalahkan Persib Bandung di Liga 1 2024/2025.
Bali United jadi nama terbaru yang gagal mengalahkan Persib Bandung.
Meski memimpin hingga waktu normal habis, Serdadu Tridatu harus puas dengan skor 1-1 pada laga tunda di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (7/1/2025) malam WIB dan hasil ini membantu Persib Bandung memperlebar keunggulan atas pesaing.
Baca Juga : Bobotoh Persib Bandung Dilarang Bertandang ke Gianyar
Pasukan Bojan Hodak menguasai posisi teratas tabel sementara Liga 1 dengan perolehan 39 angka, kini unggul dua nilai atas atas Persebaya Surabaya.
Sementara Bali United naik ke peringkat empat. Anak asuh Stefano Cugurra ‘Teco’ memiliki 28 nilai.
Dengan hasil ini, mempertegas status juara paruh musim Liga 1 bagi pasukan Maung Bandung.
Namun, ada anggap jika di Liga 1, tim yang menjadi juara paruh musim tidak akan menjuarai Liga.
Hal tersebut langsung di tepis pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak.
Baca Juga : Penyerang Persib Bandung Ciro Alves Memilih Istirahat di Rumah
Ia menceritakan awal kedatangannya ke Persib, banyak yang bilang tak ada pelatih asing yang bisa bawa Persib juara.
“Ketika saya datang Juli tahun lalu, banyak yang bilang tidak ada pelatih asing yang berhasil membawa Persib juara. Persib juga belum pernah mengalahkan Bali United. Namun, kami bisa mengubah sejarah itu. Saya berharap kami dapat mencoba untuk meraih juara back-to-back,” tegasnya.
Terkait laga sendiri, Bojan mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan wasit. Dalam konferensi pers usai laga, Bojan menegaskan pihaknya akan mengambil langkah resmi untuk mengadukan kinerja wasit ke PSSI.
Baca Juga : Tetap Waspada, Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak Tak Mau Remehkan Barito Putera
“Sebelum pertandingan, saya sudah katakan kemarin bahwa saya berharap tidak perlu berbicara lagi soal wasit. Namun, hari ini wasit kembali menjadi perbincangan. Kami akan mengajukan surat keluhan kepada PSSI,” ujar Hodak.
Pernyataan ini menegaskan kekhawatiran klub terhadap keputusan-keputusan kontroversial yang dianggap merugikan mereka. Ketika ditanya tentang kejadian-kejadian spesifik yang dianggap merugikan timnya, Hodak memilih untuk tidak memberikan detail.
“Jika saya memberitahukannya kepada Anda, gaji saya bisa dipotong, dan istri saya akan kecewa,” katanya. Hal ini menunjukkan betapa sensitifnya isu terkait wasit dalam dunia sepak bola Indonesia.
Mengenai peluang Persib untuk menjuarai liga musim ini, Hodak tetap optimis. Hodak merujuk pada pencapaian luar biasa musim lalu, di mana ia berhasil membawa Persib meraih gelar yang lama didambakan. Dengan keyakinan yang sama, ia ingin membawa timnya mempertahankan gelar di tengah persaingan ketat musim ini.
Sementara itu, gelandang Persib, Tyronne del Pino, turut memberikan pandangannya terkait pertandingan tersebut. Menurutnya, laga melawan tim tuan rumah bukanlah tugas yang mudah.
“Mereka tim yang sangat kuat saat bermain di kandang. Kami memulai laga dengan baik, meskipun sempat kebobolan. Tapi di menit-menit akhir, kami berhasil mencetak gol untuk menyamakan kedudukan,” ujarnya.
Tyronne menambahkan bahwa hasil imbang ini menunjukkan karakter kuat timnya. “Bagus karena kami tetap menunjukkan performa yang bagus melawan tim yang tangguh,” katanya.
Pertandingan tersebut memang menjadi ujian berat bagi Persib. Di tengah tekanan dari tim lawan dan keputusan-keputusan kontroversial, mereka tetap mampu menunjukkan semangat juang yang tinggi. Skor imbang yang diraih menjadi bukti bahwa Persib memiliki kualitas untuk bersaing hingga akhir musim.
Namun, dengan kontroversi yang terus berlanjut soal kepemimpinan wasit, liga ini menghadapi tantangan besar untuk meningkatkan kualitas dan keadilan dalam setiap pertandingan. Langkah Persib mengajukan surat keluhan ke PSSI diharapkan menjadi awal perubahan dalam sistem perwasitan di Indonesia.
Bagi Persib, perjalanan mereka musim ini masih panjang. Dengan dukungan dari pelatih seperti Bojan Hodak dan semangat pemain-pemain seperti Tyronne del Pino, mereka tetap optimis untuk meraih prestasi terbaik. “Kami harus fokus pada apa yang bisa kami kendalikan, yaitu permainan kami sendiri,” tambah Hodak.
Kesolidan tim menjadi kunci penting dalam upaya mempertahankan gelar juara. Dengan pengalaman musim lalu dan semangat juang yang tetap tinggi, Persib yakin dapat mengatasi segala rintangan. Hodak berharap bahwa timnya akan terus belajar dari setiap pertandingan, termasuk laga yang sulit seperti kali ini.
Dalam konteks yang lebih luas, dinamika ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi sepak bola Indonesia. Dengan harapan perubahan yang lebih baik, semua pihak, termasuk klub, pemain, dan otoritas liga, perlu bersinergi untuk menciptakan kompetisi yang lebih adil dan kompetitif. (pra)