POJOKBANDUNG.COM, KARANGANYAR – Lahan yang dibeli pemerintah untuk membangun rumah pensiun Presiden Joko Widodo diyakini menjadi tolok ukur baru harga tanah yang ada di sekitarnya.
Keberadaan rumah pensiun Presiden Joko Widodo dipandang bisa memperkuat wisata aglomerasi di Solo Raya.
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Solo Raya Oma Nuryanto melihat potensi kenaikan harga tanah dampak keberadaan rumah pensiun Presiden Jokowi yang dibangun di Jl Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, itu.
Meski, sejatinya kawasan tersebut adalah salah satu area favorit di Solo Raya. Letaknya strategis dekat dengan bandara dan dekat akses tol.
’’Sebelum ada lahan yang dipakai untuk membangun rumah Pak Presiden, kawasan itu memang bagus. Tapi, adanya rumah presiden di sana tentu menambah nilai jual tanah di kawasan itu,’’ kata dia pada Jawa Pos Radar Solo, Minggu (22/9).
Area depan calon rumah pensiun Jokowi merupakan akses jalur kendaraan lintas provinsi. Hal itu diperkuat dengan keberadaan Bandara Adi Sucipto yang terletak beberapa kilometer di baratnya dan beberapa pilihan pintu masuk tol yang diakses cukup dekat dari kawasan itu.
’’Sekarang lahan di sekitar rumah Pak Jokowi yang sedang dibangun itu per meternya bisa Rp 15 jutaan. Tidak tertutup kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan, harga jual tanah per meter perseginya bisa meningkat pesat,’’ jelasnya.
Sektor Hotel Juga Bisa Tumbuh
Sektor jasa seperti hotel juga tumbuh di sekitar Colomadu. Jika diperhatikan, sedikitnya ada 4–5 hotel bintang tiga hingga bintang lima yang tersebar di sepanjang Jl Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar, tersebut. Sektor ekonomi yang terbentuk di kawasan itu juga semakin kuat dengan keberadaan belasan rumah makan, restoran, dan kafe skala besar. Belum termasuk puluhan usaha kuliner skala kecil-menengah yang ada di sepanjang ruas jalan yang menghubungkan Kota Solo, Kabupaten Karanganyar, dengan Kabupaten Boyolali itu.
Keberadaan rumah presiden tersebut berpotensi menumbuhkan industri hotel dan restoran yang ada di sepanjang kawasan itu. ’’Tidak tertutup kemungkinan, ke depan ada hotel atau resto baru yang muncul di kawasan Colomadu,’’ kata Wening Damayanti, humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo.
Hingga saat ini, PHRI belum memiliki data terkait potensi pertumbuhan bisnis hotel dan restoran yang muncul dari dampak rumah pensiun presiden itu. Besar harapan, daerah di sekitarnya juga akan menjadi daya tarik baru bagi para investor yang ingin berinvestasi di Solo Raya. ’’Dengan adanya Pak Jokowi yang pulang ke Solo, sedikit banyak kami berharap beliau peduli terhadap industri pariwisata di Solo dan sekitarnya,’’ ujarnya. (ves/c7/bay/jawa pos)