Usai Pawai Kendaraan, Arfi Bersama Petugas Pungut Sampah

POJOKBANDUNG.COM, BANDUNG- Sejumlah relawan Arfi-Yena menyapu dan memungut sampah di ruas jalan yang menjadi rute pawai kendaraan hias di Kota Bandung, Minggu (15/9).

Diketahui, Pemerintah Kota Bandung mengadakan pawai kendaraan hias, rangkaian dari perayaan Hari Jadi ke-214 Kota Bandung. Sebanyak 91 kendaraan hias menampilkan hasil kreasi warga berkeliling ke sejumlah rute.

Bakal calon Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi menyampaikan, kemeriahan acara harus diiringi dengan komitmen menjaga lingkungan dari sampah.

“Sebagaimana halnya pesta yang ada piring kotor selepas pesta, tiap penyelenggaraan acara ada potensi timbulan sampah. Kami menyapu dan memungut sampah dengan harapan memelihara kebersihan selepas acara, juga membantu para petugas dari DLH,” tutur Arfi.

Arfi ikut menyapu dan memungut sampah bersama sekitar 30 relawan, di antaranya di Jalan Merdeka.

Bakal calon Wali Kota Bandung dari Partai Golkar itu melihat, kebanyakan sampah di Jalan Merdeka berupa plastik serta kemasan makanan dan sisa pernak pernik hiasan kendaraan.

“Bukan berarti tak ada tempat sampah. Untuk kondisi sehari-hari, (ketersediaan) tempat sampah mencukupi. Namun, saat ada acara atau kegiatan, perlu disiapkan ekstra tempat sampah,” ucap Kang Arfi.

Dalam kesempatan itu, Arfi meninjau drainase di Jalan Merdeka yang dekat dengan persimpangan Jalan Aceh. Drainase itu berkondisi penuh sampah, terdiri atas plastik, daun, serta botol kemasan minuman.

“Drainase kota mesti berfungsi baik, jangan sampai kelihatan rapi dan bersih dari luar, tapi pabalatak (berantakan) di dalam. Fungsional merupakan hal utama,” tutur Arfi.

Becermin akan hal itu, Kang Arfi siap memeriksa kondisi jaringan drainase di Kota Bandung, kemudian menetepkan skala prioritas penanganan. Kriteria penetapan prioritas, di antaranya drainase yang kerap meluap kemudian menggenangi jalan.

Drainase yang berada di area aktivitas jasa pariwisata juga perlu jadi prioritas penanganan. Hal utama, memastikan saluran air tak tersumbat sampah maupun sedimen, apalagi vegetasi di daerah berkurang.

‘ Berkurangnya vegetasi menyebabkan daya penyerapan air menurun di daerah hulu. Dampaknya, run off (air larian) berikut lumpur yang terbawa ke cekungan Bandung tambah besar. Saya alumnus Teknik Sipil, di (bidang) air pula, tentu sangat memerhatikan perbaikan dan peningkatan sistem,” pungkasnya. (dbs)

loading...

Feeds