POJOKBANDUNG.com, BANDUNG- Komunitas peduli kemanusiaan yang terdiri dari Rumpun Indonesia, Jendela Ide Indonesia, Sembilan Matahari, Jatiwangi Art Factory, Jaringan Relawan Independen, Komunitas Ketuktiluan, Studio Pohaci, Solidaritas Seni Untuk Palestina, the goodlife, Perkumpulan Inisiatif, Yayasan Sidikara, Sekewood Sarang Film, Melukis Bersama Matahari melaksanakan kegiatan dengan tema “12 Jam Untuk Palestina”.
Salah satu inisiator Marintan Sirait, dari Rumpun Indonesia mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk membangun kesadaran masyarakat melawan kesewenang-wenangan dan membangun solidaritas pada korban penindasan,” kata Marintan, Minggu (30/6/2024).
Rangkaian aksi diisi dengan beragam kegiatan seperti talkshow, musik, melukis layang-layang, performance art, doa lintas keyakinan, video mapping dan menari bersama Ine Arini dan Tazkia Hariny.
Kegiatan ini berlangsung secara daring maupun luring di 5 titik yakni, Monumen Dasasila Bandung, Monumen Solidaritas Asia Afrika, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Plaza Pikiran Rakyat dan the goodlife.
“Gerakan ini akan terus bergulir di kota-kabupaten lain dan tongkat estafet dari Bandung telah disambut baik oleh komunitas Jatiwangi Art Factory, Majalengka,” papar Marintan.
Sely Martini, juga dari Rumpun Indonesia mengatakan, aksi tersebut membawa pesan penolakan serta keprihatinan atas apa yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.
“Pada tahun 1940, warga Palestina telah membuka pintu rumah mereka untuk warga Yahudi yang saat itu menjadi korban Holocaust, namun balasan yang mereka terima adalah kekerasan, pendudukan ilegal, dan pelanggaran hak asasi manusia yang telah menyebabkan penderitaan yang tak terhitung selama lebih dari tujuh dekade,” paparnya.
Selain itu, komunitas kemanusiaan juga mengecam Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya yang mendukung kebijakan agresif dan penindasan yang dilakukan oleh Israel. Dukungan dari negara-negara ini, terutama dukungan senjata, hanya memperkuat tindakan represif Israel dan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina.
“Mereka ikut terlibat dan harus turut bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan dan genosida yang telah terjadi,” katanya.
Karena itu, lanjut Marintan, peserta aksi mendesak dan menyerukan komunitas internasional, pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan semua pihak yang berkomitmen terhadap keadilan dan perdamaian untuk:
1. Mendesak Israel menghentikan semua bentuk kekerasan dan penindasan terhadap rakyat Palestina.
2. Mengakui hak-hak dasar rakyat Palestina, termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri dan kembali ke tanah air mereka.
3. Menegakkan hukum internasional dan resolusi PBB yang terkait dengan penjajahan Israel atas Palestina.
4. Segera menyediakan bantuan kemanusiaan untuk mengatasi kondisi kelaparan dan krisis kesehatan di Gaza, Palestina.
5. Menghentikan segala bentuk dukungan terhadap Israel yang memperburuk situasi di Palestina, juga menuntut Israel untuk memikul tanggung jawab atas kejahatan yang telah terjadi. (dbs)