Pengamat Sebut Berat untuk Calon Independen Maju Pilwalkot 2024


Instagram Arlan Siddha
Bicara: Dosen Politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Arlan Siddha tengah bicara di satu forum

Instagram Arlan Siddha Bicara: Dosen Politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Arlan Siddha tengah bicara di satu forum

 

POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Kontestasi Pemilihan Wali Kota Bandung tahun 2024 yang digelar pada 27 November mendatang dinilai Dosen Politik asal Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Arlan Siddha akan lebih berat bagi calon independen yang hendak maju berkontestasi.

Beratnya jalan menjadi pimpinan Kota Bandung dari jalur indie tersebut disebutnya lantaran masih kuatnya dominasi partai politik yang ada di masyarakat Kota Bandung, maupun wilayah lainnya.

“Tapi kalau kita melihat peta kekuatan politik hari ini, partai politik memang masih menjadi tumpuan kendaraan politik yang memungkinkan untuk bertarung dalam kontestasi politik,” kata Arlan.

Kendati begitu, ia mengakui bukan tidak mungkin dalam kontestasi mendatang akan dapat diikuti oleh calon independen. Namun, ia menyebut kemungkinan tersebut tidak akan terjadi pada pemilu kali ini.

“Saya tidak berniat mengerdilkan yang independen, tapi saya rasa agak berat untuk bermain di pemilihan kepala daerah tahun ini, tapi secara aturan tentunya bisa ya mencalonkan secara mandiri,” ujarnya.

Selanjutnya, dia menjelaskan terkait kebutuhan pemimpin seperti apa yang kini dibutuhkan oleh masyarakat Kota Bandung. Menurutnya, dengan mayoritas pemilih muda, Kota Bandung harus dipimpin oleh orang yang antara lain memiliki kreativitas.

Ia menilai calon pemimpin mendatang haruslah mampu menggaet kalangan muda dari sisi kreatifnya. Menurutnya salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah lewat kolaborasi antara Pemerintah dengan anak muda.

“Kota Bandung ini mayoritas adalah pemilih anak muda yang kreatif, maka pemimpin kota ini harus bisa berkolaborasi dengan anak muda, menciptakan hal baru, membuat Bandung lebih keren,” ungkapnya.

Namun, tak lupa ia pun berpesan agar pemimpin ke depan memiliki integritas yang kuat serta reputasi yang bersih. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan bagi calon pemimpin baru Kota Bandung mengingat sebelumnya kota tersebut lekat dengan kasus korupsi.

“Pemerintah Kota Bandung ini kan memiliki riwayat korupsi atau suap seperti kasus Dada Rosada, Yana Mulyana, hingga Ema Sumarna. Menurut saya isu korupsi ini tentu saja akan menjadi catatan tersendiri bagi para pemilih di Pilwalkot mendatang,” pungkasnya. (rup)

 

loading...

Feeds