POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Pemkab Bandung Barat melakukan pengawasan ketat terhadap lalu lintas hewan kurban menjelang perayaan hari raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) KBB pada tahun 2023 menyebut setidaknya sebanyak 13.683 hewan ternak yang diperiksa.
Ribuan hewan ternak yang diperiksa tersebut terdiri dari sapi potong 5.476 ekor, kerbau 51 ekor, domba 8.003 ekor dan kambing 153 ekor.
Sementara itu, jumlah hewan kurban yang dipotong pada tahun 2023 lalu berjumlah 14.644 ekor yang terdiri dari sapi potong 3.167 ekor, kerbau 18 ekor, kambing 174 ekor dan domba 11.285 ekor.
Plt Kadispernakan KBB, Wiwin Apriyanti menjelaskan, dalam menghadapi hari raya kurban 2024 pihaknya telah membentuk tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang akan disembelih.
“Untuk persiapan kurban kita sudah membikin tim untuk pemeriksaan hewan kurban,” katanya, Kamis (16/5/2024).
Ia menambahkan, tim yang dibentuk untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban di Kabupaten Bandung Barat berjumlah sekitar 42 orang.
“Jumlah petugas yang ada sebanyak 42 orang terdiri dari dokter hewan 11 orang dan paramedia 31 orang,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, rencananya pemeriksaan terhadap hewan kurban tersebut mulai dilaksanakan pada 1 Juni hingga 16 Juni 2024 mendatang.
“Kalau masyarakat mau vaksinasi mau memeriksa kesehatan hewan masih jalan. Jadi bukan hanya momen kurban saja pelayanannya tapi setiap hari kita melaksanakan,” katanya.
Ia menyebut, pihaknya pun bakal mengoptimalkan pengawasan terhadap pergerakan lalulintas hewan yang terjadi selama Idul Adha mendatang.
“Kalau kita sih tidak membatasi, cuman kepada para pedagang yang mau memasukan (Hewan Kurban) dari luar Kab/Kota maupun ke luar kota atau provinsi ke KBB harus menyertakan SKKH,” katanya.
Ia menyebut, sejauh ini pihaknya tidak menerima laporan adanya kasus PMK maupun LSI di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Namun kewaspadaan petugas terus dijaga.
“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada laporan, tapi kita tetap waspada karena yang namanya virus tidak ada obatnya. Salah satunya, peternak harus menjaga kondisi tubuh hewan yang harus sehat,” katanya.
Ia mengimbau, masyarakat untuk teliti dan waspada ketika akan membeli hewan ternak untuk dijadikan hewan kurban. Salah satunya memastikan kondisi hewan ternak dalam keadaan sehat.
“Pada saat mau membeli hewan kurban belilah di lapak yang sudah ada label diperiksa. Kemudian beli hewan kurban sesuai peruntukannya seperti, sehat, cukup umur dan jangan yang kurus,” tandasnya. (kro)