POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Guru menjadi kelompok profesi utama yang terjerat pinjaman online (pinjol). Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa 42% korban pinjol adalah guru. Hal ini menjadi bukti bahwa masalah kesejahteraan masih menjadi PR utama bagi para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, “Data OJK menunjukkan guru menjadi kelompok masyarakat yang paling banyak terjerat pinjaman online. Ini menjadi salah satu indikator betapa dunia pendidikan di Indonesia masih menghadapi persoalan serius.”
“Tidak mungkin kita bisa membayangkan kemajuan kualitas peserta didik jika sang pendidik masih berjibaku dengan upaya mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Huda menjelaskan bahwa kesejahteraan guru di Indonesia masih jauh dari kata ideal. Sebagian besar guru di Indonesia masih berstatus sebagai tenaga honorer dengan gaji yang rendah.
“Kondisi ini hampir bisa dipastikan berkorelasi pada kualitas pembelajaran karena fokus tenaga pendidik akan terpecah. Di satu sisi harus mengajar, di sisi lain harus berupaya memenuhi kebutuhan dasar,” kata Huda.
Pemerintah memang telah berupaya meningkatkan kesejahteraan guru melalui program satu juta guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun, program ini berjalan lamban dan belum tuntas.
“Hingga saat ini masih ratusan ribu guru yang belum diangkat menjadi PPPK,” kata Huda.
Lemahnya koordinasi antar kementerian/lembaga (K/L) menjadi kendala utama penuntasan program tersebut. Hal ini menyebabkan banyak guru honorer yang telah lulus seleksi PPPK tidak mendapatkan surat keputusan (SK) pengangkatan.
Huda berharap agar semua pihak menjadikan persoalan kesejahteraan guru sebagai perhatian bersama. Menurutnya, kesejahteraan guru menjadi kunci utama perbaikan sistem pendidikan secara menyeluruh.
“Perubahan kurikulum, perbaikan sarana prasarana sekolah, hingga pergantian seragam siswa tidak akan banyak berarti jika guru tidak disejahterakan,” pungkasnya. (Bim)
