POJOKBANDUNG.COM, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan penyebab macet parah di Pelabuhan Merak selama arus mudik Lebaran 2024.
Salah satu faktornya adalah kelalaian pemudik yang tidak membeli tiket secara daring seperti yang diimbau pemerintah dikutip dari jawapos.com, Kamis (11/4/2024).
Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa lonjakan jumlah penumpang di Pelabuhan Merak mencapai 65% dibandingkan dengan masa normal di luar arus mudik.
Baca Juga : H+1 Lebaran Arus Lalin Menuju Lembang, KBB Meningkat
Namun, sebanyak 38% dari penumpang tersebut tidak mengikuti imbauan pemerintah untuk membeli tiket secara online.
Hal ini menyebabkan antrean panjang dan alur lalu lintas menuju kapal menjadi tersendat.
“Jadi Merak punya problem dua hal, tiba-tiba naik 65% dan orang yang datang sudah kita mention harus beli tiket 1 hari sebelumnya, tapi 38% dari mereka tidak beli tiket, ikut antre,” kata Budi saat acara Halal Bihalal Kemenhub.
Baca Juga : H+1 Lebaran, Cicalengka Arah Garut Dipadati Ribuan Pemudik Lokal
Menurut Budi, masalah utama terjadi ketika pemudik yang belum memiliki tiket online tetap berusaha masuk dalam antrean kapal.
Hal ini menyebabkan penumpukan yang semakin parah dan mengganggu kelancaran proses keberangkatan kapal.
Untuk mengatasi situasi tersebut, pihaknya kemudian memutuskan untuk memindahkan sebagian penumpang ke Pelabuhan Ciwandan.
Namun, upaya ini juga dihadapi dengan penolakan dan ketidakpatuhan dari sebagian pemudik yang enggan keluar dari antrean di Pelabuhan Merak.
Kondisi tersebut menjadi perhatian serius pemerintah dalam mengelola arus mudik Lebaran agar lebih tertib dan terorganisir.
Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa kerjasama antara pemerintah, operator pelabuhan, dan pemudik sangat penting untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Pihak Kementerian Perhubungan juga telah melakukan evaluasi dan pembenahan terhadap sistem penjualan tiket online guna mengoptimalkan proses pemesanan tiket secara daring.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan mengurangi kemacetan di pelabuhan selama musim mudik.
Sementara itu, untuk meminimalisir kepadatan di Pelabuhan Merak, pemerintah juga memperkuat pengawasan dan pengendalian arus kendaraan sejak jauh sebelum arus mudik dimulai.
Langkah-langkah tersebut meliputi peningkatan jumlah petugas, pengaturan jalur masuk, dan peningkatan kapasitas pelayanan di pelabuhan.
Kejadian macet “horor” di Pelabuhan Merak menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan pemudik untuk lebih disiplin dalam mengikuti aturan dan imbauan yang telah ditetapkan.
Semoga dengan kerjasama yang baik, arus mudik Lebaran tahun depan dapat berjalan lebih lancar dan tertib. (Bim)