POJOKBANDUNG.com, BANDUNG – Harga beras jenis medium dan premium di Kabupaten Bandung Barat belum kunjung turun. Akibatnya, masyarakat mengeluh lantaran harga kebutuhan pokok tersebut tidak terjangkau.
Pantauan harga beras di Pasar Tagog Padalarang saat ini untuk jenis medium mencapai Rp15.000 per kilogram dan beras jenis premium menginjak di harga Rp16.500 per kilogramnya.
Warga Ngamprah, Sulastri (45) mengatakan, saat ini dirinya mengaku kesulitan membeli beras lantaran harganya yang cukup tinggi.
“Kalau bagi saya harga di warung sampai Rp. 17-18 ribu per kilogram cukup berat. Jadi mending ke pasar walaupun beda Rp1000-2000,” katanya.
Ia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dirinya sengaja mengurangi pembelian beras. Hal tersebut lantaran harganya yang dinilai cukup memberatkan.
“Penghasilan masih segitu-gitu saja tetapi kebutuhan pokok terus naik misalnya beras seperti sekarang ini ya cukup berat,” katanya.
Ia berharap, pemerintah memberikan solusi yang tepat terkait kenaikan harga beras yang terus melambung bahkan harga tersebut telah berlangsung lama.
“Harapan warga kecil seperti saya yang turunin harga beras karena itu merupakan konsumsi warga sehari-hari,” katanya.
Sementara itu, pedagang beras di Pasar Tagog Padalarang, U Daryana (63) mengatakan, akibat harga beras yang tak kunjung stabil pembeli ke kiosnya mengalami penurunan.
“Agak seret tingkat penjualan beras sekarang ini, utamanya beras jenis premium yang memang lebih mahal dari harga beras kualitas di bawahnya,” katanya.
Ia menyebut, akibat pembeli yang terus berkurang dirinya pun mengaku mengurangi stok beras yang dijual. Pasalnya, potensi kenaikan beras cukup tinggi.
“Gak berani nyetok beras banyak, yang kemarin-kemarin saja masih ada di gudang. Jadi dihabiskan dulu stok beras yang ada,” tandasnya. (kro)