Masyarakat di Bandung Barat Berharap Progam WiFi Gratis Kembali Bergulir

ILUSTRASI: Warga saat mengakses internet melalui gawai. Pemprov Jabar targetkan pemasangan sambungan internet secara gratis di 638 titik desa.
(foto: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/ RADAR BANDUNG)

ILUSTRASI: Warga saat mengakses internet melalui gawai. Pemprov Jabar targetkan pemasangan sambungan internet secara gratis di 638 titik desa. (foto: TAOFIK ACHMAD HIDAYAT/ RADAR BANDUNG)

POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Pegiat literasi di Kabupaten Bandung Barat mendorong pemerintah daerah semakin masif menyediakan fasilitas internet gratis di ruang publik.

Pasalnya, pelayanan publik baik pendidikan, kesehatan, ruang publik hingga perputaran ekonomi masyarakat tidak bisa lepas dari dukungan internet.

Pengelola Perpustakaan Desa Padalarang, Andri Prayoga mengatakan, jaringan internet gratis bagi masyarakat menjadi bagian penting dan tidak bisa lepas sebagai kebutuhan.

“Saya rasa ruang publik seperti alun-alun dan sejumlah ruang perpustakaan desa sudah selesai dibangun. Namun bangunan infrastruktur itu hanya akan menjadi ruang yang mati jika masyarakatnya susah sinyal,” katanya.

Ia menambahkan, sejauh ini layanan jaringan internet gratis melalui WiFi Publik yang sudah berjalan tahun lalu, dinilai sangat membantu banyak hal khususnya pada kegiatan-kegiatan literasi yang tidak terjangkau di ruang perpustakaan atau luar jaringan (luring).

“Yang kami rasakan, kehadiran wifi publik bisa mendorong perpustakaan menjadi lebih hidup. Sebab, pengunjung perpus bukan hanya ingin membaca buku yang ada di rak, tapi juga ingin mencari referensi lain seperti jurnal ilmiah, buku pdf yang tidak semua tersedia di rak buku perpus,” katanya.

Masih kata Oga, saat ini WiFi publik yang berada di perkantoran desa Padalarang saat ini mati. Padahal sebelumnya keberadaan WiFi tersebut cukup menjadi stimulus meningkatnya kunjungan ke perpustakaan desa.

“Kunjungan menurun drastis semenjak WiFi Publik mati. Biasanya pengunjung ke sini untuk mengerjakan tugas kampus, bikin jurnal, ada juga yang para pekerja freelance. Jadi memang banyak manfaatnya,” katanya.

“Saya berharap program WiFi Publik ini kembali berjalan di bawah kepemimpinan Penjabat Bupati Bandung Barat Arsan Latif. Hal itu lantaran kehadiran layanan internet gratis ini cukup berdampak positif pada aktivitas perpustakaan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika (Diskominfotik) Yoppie Indrawan mengatakan, program WiFi Publik ini rencananya akan aktif kembali pada anggaran tahun 2024 ini.

“Jadi enggak berhenti tapi ada beberapa titik yang dipindahkan. Kalau sebelumnya 123 titik, tahun ini rencananya dipasang di 121 titik,” katanya.

Ia menegaskan, Wifi Publik ini diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan jaringan internet untuk membantu aktivitas daring yang dilakukan setiap harinya.

“Sehingga pemerintah memasang wifi itu di area publik seperti tempat pelayanan masyarakat, pusat perkumpulan massa, masjid, maupun perpustakaan-perpustakaan yang menjadi tempat berkumpulnya massa,” katanya.

“Dalam rangka mendukung Bandung Barat Smart City kita siapkan jaringan internet gratis untuk bisa dinikmati masyarakat. Jadi sekarang tidak ada alasan blankspot lagi,” tandasnya. (kro)

loading...

Feeds

DITAJENAD Lanjutkan Kerja Sama dengan JNE

POJOKBANDUNG.com – JNE lakukan penandatanganan kerja sama dengan Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat (DITAJENAD) sebagai perusahan logistik terpilih untuk membantu …