POJOKBANDUNG.com, NGAMPRAH – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bandung Barat sepanjang tahun mencapai 1.075 kasus dan tiga orang diantaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes KBB, Nurul Rasyihan mengatakan, peralihan musim kemarau ke musim hujan menjadi waktu yang potensial meningkatnya kasus DBD setiap tahunnya.
“Ketika curah hujan tinggi akan muncul genangan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah (DBD) yakni aides aigipy di luar rumah,” katanya, Rabu (20/12/2023).
Ia menambahkan, pada musim pancaroba seperti saat ini kasus DBD di wilayahnya terjadi peningkatan dari Oktober sampai November 2023 ini seiring meningkatnya curah hujan.
“Pada pancaroba seperti sekarang, terjadi peningkatan kasus dari bulan Oktober hingga November 2023. Peningkatan kasus disebabkan karena meningkatnya curah hujan sehingga dapat menambah tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, hingga saat ini sepanjang 2023 terjadi 1.075 kasus DBD dan tiga orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
“Laporan dari seluruh puskesmas yang masuk ke Dinkes KBB ada 1.075 kasus DBD. Tiga diantaranya meninggal dunia,” katanya.
Ia menyebut, dua hal penting yang perlu diketahui yaitu DBD adalah kasus endemis jadi tidak bisa hilang sampai nol kasus, dan kedua yaitu cerminan tata kelola yang baik DBD adalah angka kematian yang menurun.
“Alhamdulillah angka kematian akibat DBD dari tahun ketahun terus menurun,” katanya.
Ia menegaskan, hal lain yang sangat penting disampaikan kepada masyarakat bahwa untuk mengendalikan endemisitas kasus DBD adalah dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus.
“Yang perlu dilakukan yakni menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas, plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk seperti pemberian abate atau memelihara ikan pemakan jentik. Inilah yang namanya pencegahan,” katanya.
“Terkait fogging, itu bukanlah pencegahan. Dinas Kesehatan tidak akan melakukan fogging sebelum ditemukannya kasus positif DBD dan ditemukan jentik di rumah penderita. Fogging hanya pengendalian,” tandasnya. (kro)